Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Jika ada kesalahan ejaan, salah ketik dan yang lainnya, tolong berikan feedback di kolom komentar

Watashi Igai to no Love Comedy wa Yurusanai n Dakara ne [LN] V5 Chapter 14 Epilog

Pratinjau Jilid 6




Festival budaya dan pesta perayaan kelas benar-benar menyenangkan.  


Namun, begitu aku pulang ke rumah, aku melihat deretan sepatu kulit dan sepatu hak tinggi di depan pintu masuk, bukan milik kakakku.  


"Jangan-jangan!?"


Dengan langkah cepat, aku langsung menuju ruang keluarga.  


"Oh, Yoruka juga sudah pulang."


"Selamat datang, Yoruka-chan."


Di sana, duduk dengan santai di sofa, adalah Papa dan Mama.  


"Eh, sejak kapan kalian pulang dari Amerika!? Itu mengejutkan!"


"Aku sempat berbicara dengan ibumu dan berpikir akan menyenangkan kalau bisa mengejutkan kalian. Ini semacam kejutan kecil."


"Kalau saja kalian memberi tahu lebih awal, aku pasti sudah memasak sesuatu untuk menyambut kalian."


Orang tuaku bekerja dengan basis di Amerika Utara dan sering bepergian ke berbagai belahan dunia. Sebagian besar waktu mereka dihabiskan di luar negeri, dan hanya sesekali mereka kembali ke Jepang.  


Terakhir kali kami bertemu adalah saat liburan Golden Week tahun ini, ketika kami berwisata ke sebuah pulau tropis.  


"Yoruka-chan, bisa jadi masakanmu sekarang lebih enak daripada masakan Mama, ya?"


"Eh, tentu saja tidak. Aku juga ingin makan masakan buatan Mama setelah sekian lama."


"Baiklah, kebetulan kali ini kami akan tinggal agak lama."


"Benarkah!? Aku menantikannya."


Baca novel ini hanya di Gahara Novel


Mendengar itu, aku merasa sangat senang tanpa berpikir panjang.  


"Yoruka, dalam enam bulan ini, sepertinya kau semakin dewasa, ya."


"Benar juga. Oh, kalung itu sepertinya ini pertama kalinya Mama melihatnya. Kau membelinya sendiri?"


Papa tampak terkesan dengan pertumbuhanku, sementara Mama memperhatikan kalung yang sedang kukenakan, kalung yang diberikan Kisumi padaku.  


"Itu hadiah dari pacarnya. Yoruka-chan sekarang sudah punya pacar, lho."


Yang menjawab bukan aku, melainkan kakakku, Aria.  


Dengan wajah sedikit kesal, dia duduk agak jauh dan menyesap anggur dari gelasnya.  


"Apa!? Yoruka punya pacar!?"


"Aria-chan, kenapa tidak memberi tahu kami lebih dulu? Mama jadi terkejut, lho."


"Kalian juga diam-diam pulang tanpa memberi tahu siapa pun, kan? Jadi aku juga ingin memberi kejutan."


Nada suara kakakku terdengar tajam, seolah sedang dalam suasana hati yang buruk.  


"......Ada apa, Onee-chan? Kenapa kelihatannya marah?"


"Tanyakan saja pada Papa dan Mama."


Kemudian, dari mulut mereka, aku mendengar sebuah usulan yang sama sekali tidak bisa kupercayai---


"Yoruka, bagaimana kalau ikut tinggal di Amerika bersama kami?"


Seolah diberi tahu tentang akhir dunia, aku merasa segalanya di sekitarku mulai runtuh.