Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Jika ada kesalahan ejaan, salah ketik dan yang lainnya, tolong berikan feedback di kolom komentar

Watashi Igai to no Love Comedy wa Yurusanai n Dakara ne [LN] V5 Chapter 12

Bab 12 - Hasil Kerja Kerasku




"Propose-senpai, Selamat pagi!"


"Propose-senpai, penampilan di live-mu keren banget!"


"Propose-senpai, benar-benar lelaki sejati!"


"Propose-senpai, semoga bahagia selamanya!"


"Propose-senpai, rencana bulan madunya ke mana?"


"Propose-senpai, anaknya nanti kira-kira berapa?"


Hari Senin adalah hari libur pengganti setelah festival budaya, dan sekarang sudah hari Selasa.  


Sejak perjalanan ke sekolah pagi ini, aku terus saja dipanggil seperti itu.  


Sepertinya apa yang aku ucapkan di atas panggung sudah tersebar ke seluruh sekolah.  


Tanpa kusadari, julukan "Propose-senpai" sudah melekat padaku, dan di mana pun aku berada, entah dari teman seangkatan atau orang yang bahkan tidak kukenal, aku terus dihujani ucapan selamat yang lebih terasa seperti candaan.  


Yah, wajar saja. Kalau seseorang berteriak hal seperti itu di atas panggung utama, konsekuensinya sudah jelas.  


Jauh lebih ekstrem dibanding mengungkapkan cinta dari atap sekolah.  


Aku bahkan melewati tahap "menjadi pacar" dan langsung ke "jadilah istriku."  


SMA Eisei adalah sekolah unggulan, dan bagi sebagian besar siswa di sini, pernikahan masih terasa seperti sesuatu yang sangat jauh di masa depan.  


Mereka mungkin menganggapnya sebagai sekadar lelucon dalam euforia festival budaya, kalimat yang terucap karena terbawa suasana.  


Namun, perbedaan terbesar antara pemikiran mereka dan kenyataanku adalah aku serius.


Itu adalah hal yang paling ingin kukatakan di momen itu.  


Aku dan Yoruka sudah saling mencintai.  


Lalu, setelah ini?  


Aku ingin melewati batas dari sekadar "cinta di masa SMA."  


Aku tidak ingin kelak, setelah lulus, semua ini hanya menjadi kenangan masa remaja yang akhirnya memudar.  


Aku ingin menjaga perasaan istimewa ini seumur hidup.  


Aku ingin tumbuh bersama, menjadi dewasa bersama, menua bersama, dan pada saat-saat terakhir hidupku, aku ingin dia tetap berada di sisiku.  


Kedengarannya tidak realistis. Tidak bisa diprediksi. Tidak ada jaminan.  


Namun, anehnya aku tidak ragu sama sekali.  


Karena ada Yoruka, aku bisa menjadi lebih kuat.  


Itu satu hal yang bisa kukatakan dengan yakin.  


Aku sama sekali tidak menyesali apa yang sudah kuucapkan.  


Tapi kalau soal reaksi berlebihan orang-orang di sekitar, jujur saja ini merepotkan.  


Dan hal yang sama juga dirasakan oleh Yoruka.  


"Aku mau pulang sekarang juga."


Dengan wajah seperti akan mati, Yoruka muncul di dalam kelas.  


Sepertinya dia mengalami situasi yang kurang lebih sama denganku, atau bahkan lebih buruk.  


Seperti yang kuduga, dia terlihat jauh lebih kelelahan dibanding aku.  


"Yo, Propose-Sena!"


"Propro, maksudku, Sumisumi. Selamat pagi!"


"Kalian berdua jangan ikut-ikutan mengejek!"


Nanamura dan Miyachii datang menghampiri dengan senyum yang sangat menyebalkan.  


"Sekarang ini, keberadaan Arisaka-san sudah seperti dewa perjodohan, lho."


Asaki-san berkata sambil menahan tawa.  


"Apa-apaan itu!?"


Yoruka langsung menuntut penjelasan, tampak benar-benar tidak terima.  


"Yah, kalau seseorang membuat lamaran besar-besaran di penghujung festival dan mendapat jawaban 'ya' di depan semua orang, jelas itu akan jadi bahan pembicaraan."


"Bahkan, sekarang ada rumor kalau menjadikan foto Arisaka-san yang membentuk lingkaran kecil dengan jari di dadanya sebagai wallpaper ponsel bisa meningkatkan keberuntungan dalam percintaan."


"Itu pelanggaran hak cipta! Itu sama saja pencurian foto!"


"Mau memeriksa satu per satu ponsel seluruh siswa di sekolah ini?"


"Uuuhhh~~~" Yoruka hanya bisa menggeram kesal.  


"Dari ratu sekolah jadi dewi perjodohan, huh."


Aku tidak bisa menahan tawa.  


Dia memang sudah terkenal sebagai gadis tercantik di sekolah, tapi aku tidak menyangka dia akan naik level menjadi sosok yang hampir dipuja-puja seperti ini.  


"Kisumi, ini bukan sesuatu yang bisa ditertawakan!"


"Kalau begitu, mau kubatalkan saja?"


"B-Bukan begitu juga......"


Yoruka bergumam pelan, seakan-akan mencari alasan untuk menolak.  


"Lagi-lagi kalian berdua mesra-mesraan."


"Hubungan kalian beneran harmonis, ya."


"Tolong lakukan itu kalau sedang berdua saja. Yang kalian pamerkan sekarang bukan apa-apa selain kemesraan."


Begitu aku dan Yoruka mulai berbicara, ketiganya langsung melemparkan komentar.  


Terutama Asaki-san, yang sekali lagi mengucapkan pendapat tajam nan akurat. Aku hanya bisa tersenyum masam, merasa tak berdaya.  


Baca novel ini hanya di Gahara Novel


Sepertinya, aku harus bersiap menerima ejekan ini untuk sementara waktu.  


"Pertama-tama, selamat sudah pulih, Kisumi-kun. Syukurlah kamu sudah kembali sehat."


"Begitu pulang dari live, aku tidur seharian penuh kemarin. Tidak menyangka bakal tertidur selelap itu."


"Karena kau tumbang, acara perayaan kelas kita pun harus ditunda. Kita harus mengatur ulang jadwalnya."


"Aku menantikannya. Selain itu, senang mendengar kalau Yamcha Café tetap ramai pengunjung."


Aku sendiri hanya sempat terlibat selama setengah hari di awal, tapi mendengar bahwa di hari kedua pun kafenya langsung dipenuhi antrean sejak buka, aku merasa lega.  


"Kemenangan ini berkat ide brilianmu, Kisumi-kun. Ditambah lagi, Arisaka-san dan Nanamura-kun juga sangat membantu dalam memimpin semua orang. Kalau benar-benar jadi bunny girl, aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi."


Ucapan Asaki-san membuat semua orang tertawa.  


"Senakisu, kita juga akan mengadakan pesta perayaan untuk R-inks!"


Dua orang dari kelas sebelah datang, Kanou Mimei dan Hanabishi Kiyotora.  


"Kalian berdua juga sudah bekerja keras. Maaf karena aku sempat merepotkan kalian di akhir."


"Sena-chan, jangan bilang begitu. Justru sebagai ketua OSIS, aku bangga karena festival budaya kali ini bisa semeriah itu."


"Aku merasa seperti telah menciptakan chemistry terbaik. Itu rasanya luar biasa, Senakisu!"


"Dipuji oleh Pelatih Iblis adalah suatu kehormatan. Dengan ini, R-inks akhirnya resmi dibubarkan, ya?"


Sejak awal, band ini hanya dibentuk sementara demi Kanou, yang sebelumnya tidak punya partner bermusik.  


Karena festival budaya sudah berakhir, aku menganggap wajar jika band ini ikut bubar.  


Namun, begitu kata bubar benar-benar diucapkan, aku merasa sedikit berat hati.  


Aku ini tipe orang yang mudah kehabisan semangat. Untuk bisa kembali berdiri di atas panggung lagi sepertinya tidak mudah.  


Perasaan puas dan kekosongan bercampur menjadi satu, aku sendiri tak menyangka bisa merasa sedih seperti ini.  


"Eh? R-inks tidak akan dibubarkan, kok."


Dengan santai, Kanou mengabaikan seluruh asumsi kami.  


"R-inks akan abadi. Kita hanya masuk ke masa hiatus tanpa batas waktu. Aku ingin R-inks menjadi satu-satunya band yang tidak pernah bubar dalam hidupku. Itulah betapa spesialnya live ini bagiku. Jadi, kita tetap R-inks. Boleh kan, Senakisu?"


Nada suaranya kali ini lebih tulus dari biasanya.  


"Yaah, tidak masalah juga. Ikatan seperti ini juga tidak buruk."


"Ya! Aku tahu kau akan setuju!"


Lagipula, aku sudah susah payah belajar gitar. Setidaknya, tidak ada salahnya kalau aku terus memainkannya sebagai hobi.  


"Omong-omong, untuk perayaan R-inks, aku dan Yukinami-chan juga boleh ikut, kan? Kami ini yang membawa Sena di saat-saat terakhir, lho!"


Nanamura, yang memang menyukai acara kumpul-kumpul, mengajukan diri untuk bergabung, lengkap dengan Sayu.  


Tentu saja, kehadiran Sayu sudah pasti.  


"Kalau begitu, aku juga ingin ikut. Aku sudah cukup banyak berkontribusi sebagai kru di belakang layar juga."


Asaki-san juga mengangkat tangannya.  


Sebenarnya, berkat dia, aku bisa datang tepat waktu tanpa harus mengorbankan durasi encore. Dia sengaja mengatur waktu lebih cepat dari jadwal buatanku, memastikan semua berjalan lancar. Itu adalah aksi heroik yang tersembunyi.  


"T-Tunggu! Kalian semua boleh ikut, tapi kencan kami tetap prioritas utama! Aku sudah menahan diri sejak musim panas, tahu!"


Yoruka tiba-tiba menyela dengan nada penuh tekad.  


Ucapan itu membuat semua orang langsung terdiam.  


"Yoruka, kau......"


Bahkan aku pun merasa malu.  


Setelah ini, aku tidak punya hak untuk memarahinya. Dia sudah terlalu jauh sejak pagi.  


Jelas, satu kali kencan di festival budaya tidak cukup untuk menebus semuanya.  


Sejak aku memutuskan untuk bergabung dengan R-inks, kami hampir tidak pernah berkencan. Aku tahu betul kalau dia sudah menahan diri selama ini, tapi aku tidak menyangka sampai sejauh itu.  


Aah, sudah bisa kuduga reaksi mereka setelah ini.  


Setelah mendengar balasan mereka, Yoruka pasti akan langsung merah padam dan panik seperti biasa.  


Namun, di saat yang sama, aku benar-benar senang.  


Karena kini, di tengah kelas, di depan semua orang, kami bisa menunjukkan hubungan ini dengan terang-terangan.  


Hari-hari yang kulewati bersama Yoruka sebagai sepasang kekasih akan terus berlanjut hingga masa depan.


Saat mendengar pernyataan serius dari Arisaka Yoruka, semua orang kecuali aku langsung merespons dengan kalimat yang sama.  


"Soal Kisumi-kun."


"Soal Sumisumi."


"Soal Sena."


"Soal Senakisu."


"Soal Sena-chan."


  


"""""Kamu terlalu menyukainya!!!!!!"""""


  


Lima suara berpadu sempurna, serempak menyuarakan kebenaran.  


Namun, dugaanku ternyata meleset.  


Yoruka memang memerah, tapi kali ini, bukan dia yang terkejut, melainkan kami semua, setelah mendengar jawabannya.  


"Tentu saja! Aku sangat mencintai Kisumi! Karena sejak awal, perasaan kami sudah saling terbalas!"


Di depan semua orang, tanpa sedikit pun ragu, Yoruka menjawab dengan senyuman terbaiknya.


Selesai