Watashi Igai to no Love Comedy wa Yurusanai n Dakara ne [LN] V4 Chapter 10.5 Interlude 3
Interlude 3
Waktu yang menyenangkan berlalu dalam sekejap.
Dari vila milik Kanazaki-sensei, kami kembali ke Tokyo.
Kami diturunkan di stasiun terdekat. Sementara itu, Yoruyoru seharusnya langsung pulang ke rumah dengan mobil yang dikemudikan kakaknya.
"Onee-chan, tunggu sebentar. Hinaka-chan, aku ada sesuatu yang ingin kubicarakan."
Yoruyoru berkata demikian, lalu menahan langkahku.
"Ada apa?"
"Itu, aku memutuskan untuk bergabung dengan band Kanou-san."
Yoruyoru langsung masuk ke topik utama.
"Benarkah!? Baguslah! Meimei sudah beberapa kali menghubungiku soal itu."
"Itulah sebabnya, Hinaka-chan---ayo kita bergabung dengan band Kanou-san bersama!"
Dengan suara penuh keyakinan, Yoruyoru mengajakku.
"Sama seperti aku yang tertarik bermain musik dengan Kanou-san, kamu juga ingin bernyanyi, kan? Itu sebabnya kamu sering datang ke klub musik ringan, dan juga tidak bisa membiarkan Kanou-san kesulitan begitu saja."
"Itu hanya karena Meimei adalah temanku, jadi aku ingin membantunya."
"Itu sama saja. Aku juga temanmu, Hinaka-chan, jadi aku tahu."
Baca novel ini hanya di Gahara Novel
Dia menatap mataku dengan penuh kesungguhan.
"---Takut terluka itu adalah bukti dari rasa suka dan kesungguhan."
Yoruyoru mengucapkannya dengan penuh perasaan.
"Aku belajar itu dari Kisumi dan juga darimu, Hinaka-chan. Karena kalian, aku mendapatkan keberanian untuk bertindak, dan aku tidak harus menyesali apa pun. Aku tak bisa cukup berterima kasih untuk itu."
Jika saja aku bertindak lebih cepat, mungkin akhirnya akan berbeda.
Sudah tak terhitung banyaknya penyesalan seperti itu yang pernah kurasakan.
Aku kecewa pada diriku sendiri yang selalu tak bisa bertindak karena kurangnya keberanian. Itu terus berulang.
"Karena Kisumi mengungkapkan perasaannya padaku, aku juga bisa menyatakan perasaanku padanya. Karena Hinaka-chan datang ke ruang persiapan seni, aku tidak kehilangan Kisumi. Semuanya terjadi karena ada orang-orang di sekitarku yang memberiku keberanian."
Sambil berkata demikian, Yoruyoru menggenggam tanganku.
"Kalau sekarang kamu masih belum punya keberanian, aku yang akan mendorongmu. Aku ingin menjadi kekuatan untukmu, seperti yang pernah kulalui."
Dengan tangan yang gemetar, dia menggenggam tanganku yang kecil.
---Sekarang musim panas, aku tidak mengenakan baju lengan panjang, jadi aku tidak bisa menyembunyikan tanganku dengan sisa lengan bajuku.
Aku dulu merasa tenang dengan lengan baju yang panjang itu, mungkin karena itu adalah jimat pelindung bagi diriku yang lemah.
Aku menyembunyikan tanganku agar tidak mudah menggapai sesuatu yang kuinginkan.
Jika sejak awal sulit untuk menggenggam sesuatu, maka ketika gagal, aku bisa punya alasan untuk menyerah.
Tapi sekarang, aku tidak memiliki lengan baju itu.
Dan sekarang, tangan tak terlindungku telah digenggam erat oleh Yoruyoru.
"Aku tidak akan membiarkan siapa pun menertawakan kesungguhanmu, Hinaka-chan. Aku tidak akan pernah membiarkan itu terjadi. Aku akan mendukung suara nyanyianmu dengan permainan musik terbaik. Jadi genggamlah mikrofon, dan berdirilah di atas panggung bersamaku."
"Yoruyoru......"
"Aku ingin menjadi lebih kuat bersama sahabatku, Hinaka-chan!"
Aneh rasanya.
Sesuatu yang terasa begitu menakutkan saat sendirian, kini tidak terasa begitu menakutkan lagi.
Merasakan kehangatan seseorang yang begitu peduli padaku, aku akhirnya bisa lebih jujur pada diriku sendiri.
Aku hampir menangis, jadi aku ingin mengangkat tanganku ke mata.
Namun, genggaman tangan Yoruyoru terasa begitu hangat, sehingga aku pun menggenggam balik tangan sahabatku itu.
"Bantu aku, Yoruyoru."
Aku juga ingin menjadi lebih kuat bersama Yoruyoru.