Sankaku no Kyori wa Kagirinai Zero [LN] J1 Bab 2.1
Bab 2 - Mari Dengarkan Lagu Gelembung
---Aku sangat menghargainya.
Akiha mengatakan ini dengan suara yang tidak terdengar berterima kasih.
Namun, itu adalah sifat alaminya.
Aku yakin tidak ada kebohongan dalam kata-katanya---
"Aku juga sangat senang kamu bisa bergaul dengan anak itu, terima kasih banyak"
"......Tidak perlu berterima kasih, aku hanya ingin melakukannya, itu saja. Oh, kamu mau susu?"
"Tidak, tidak perlu. Kamu tahu, aku bersyukur kamu merasa seperti itu tentang Haruka. Itu sangat berharga dan tidak ada hubungannya dengan rasa tanggung jawab atau keadilan.......Wah, kopi ini enak sekali."
"Kan? Aku juga terkadang datang ke sini sepulang sekolah."
Di suatu tempat di dalam toko, sebuah jam antik membunyikan loncengnya seakan menyapaku.
---Sedikit lebih awal sebelum sekolah, sekitar pukul 8 pagi.
Ada empat pelanggan di kedai kopi kecil yang sudah tua namun nyaman di dekat sekolah: seorang wanita berjas, seorang pria muda yang memiliki kebiasaan tidur yang buruk, dan kami.
Mungkin itu adalah kebiasaan sang manajer kedai.
Jam-jam antik dengan berbagai bentuk dan ukuran dipajang di sana-sini di dalam toko. Sejauh yang kulihat, tidak ada satu pun yang menunjukkan waktu yang tepat.
Dan berbicara tentang manajer toko yang dimaksud, ia sedang duduk di konter di bagian belakang toko, mengenakan kemeja usang yang sama antiknya dengan jam-jam itu, sambil melihat-lihat koran pagi.
"Sekarang ke topik utamanya."
Akiha meletakkan kopi di atas meja dan menatapku.
"Haruka memintaku untuk memberitahu Yano-kun tentang detailnya lagi."
"Ah, begitu ya......"
"Tentunya kalau kita berbicara tentang anak itu, dia mungkin lupa menceritakan semua detailnya. Karena itu aku akan menjelaskan padamu tentang 'Perjanjian kami' lagi, meskipun kamu mungkin sudah mengetahuinya---"
Minase: "Selamat malam, aku Akiha, besok pagi ada sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu, bisakah kamu meluangkan waktumu?"
Ketika aku menerima pesan seperti itu di LINE tadi malam, aku bersiap-siap untuk melihat apa yang akan terjadi.
Mungkin.......dia marah dan tidak mau aku terlalu mencampuri urusannya?
Apa dia akan menolakku karena itu mengganggunya.......
Namun, sekarang aku mengerti.
Itu adalah sesuatu yang diatur oleh Haruka.
Kurasa dia menyediakan waktu untukku dan Akiha untuk berduaan.
Saat aku berterima kasih pada Haruka dalam pikiranku, Akiha memulai penjelasannya.
"Haruka mungkin sudah menyampaikan hal ini padamu, tapi masing-masing kepribadian kami saat ini berlangsung selama sekitar seratus tiga puluh satu menit."
Merasa sedikit malu sekarang karena aku menghadapi cintaku yang bertepuk sebelah tangan, aku mulai menanamkan isinya dalam pikiranku.
"Aku bisa menonton <Sansho-Dayu>, tapi akan sulit untuk menonton <Wanita Pertama Saikaku>"
"Ah, begitu, seratus tiga puluh satu menit, apa itu sangat bervariasi dari hari ke hari?"
"Ya, tergantung pada suasana hati kami atau berbagai pengaruh yang mempengaruhi kami, setelah itu, kami tidak berbagi pengalaman atau kenangan satu sama lain, aku tidak tahu pengalaman Haruka dan sebaliknya juga berlaku untuknya, itulah sebabnya aku dan Haruka menuliskan apa yang terjadi di ponsel ini setiap hari, dan berbagi kenangan kami sebanyak mungkin."
Sambil berkata begitu, dia menunjukkan ponsel di tangan kanannya.
"Pada dasarnya, kami menuliskan apa yang terjadi pada hari itu di penghujung hari, tapi untuk hal-hal yang mendesak seperti percakapan dengan teman sekelas atau permintaan dari guru, kami membuat file untuk itu dan memeriksanya setiap kali kami berganti.
"Itu........agak merepotkan, ya."
"Ya, memang. Selain itu, Haruka sering melewatkan sesuatu dan lupa memeriksa informasi, jadi sejujurnya aku memikirkan cara yang lebih baik."
Bahkan saat dia mengatakan ini, sedikit senyum muncul di pipi Akiha.
Kelihatannya, Akiha tidak membenci Haruka yang seperti itu.
Memang aku tidak bisa membuat diriku membencinya karena celah seperti itu.
"Dan apa yang terjadi pada saat kami berubah.......Yano-kun sudah tahu itu dari pagi kemarin lusa, apa kamu ingat apa yang terjadi saat itu?"
"Ya, aku sedikit terkejut apa yang sedang terjadi......"
"Ya. Dia tidak membuat wajah yang aneh? Haruka, dia marah ketika orang-orang melihat wajahnya saat berganti kepribadian......"
"Ah, kalau itu tidak apa-apa. Hanya saja ekspresinya sedikit berubah."
"Kalau begitu aku senang mendengarnya."
Seolah bersimpati pada Akiha yang lega, seekor merpati terbang keluar dari jam antik di dekat tempat dudukku, berkicau empat kali dan kembali ke dalam jam, tapi waktu sebenarnya sudah lewat dari pukul delapan.
"Dan kemudian......Ini adalah buku harian pertukaran."
Dia kemudian mengeluarkan sebuah buku catatan dari dalam tasnya dan menyerahkannya padaku.
"Ini benar-benar hal yang biasa dilakukan oleh perempuan, bukan? Tapi akan lebih baik jika kamu bisa melakukannya."
"Baiklah......"
Ketika aku menerimanya, aku berpikir......
Itu adalah buku catatan yang sangat mewah.
Buku catatan dengan garis-garis yang teratur, tapi ada karakter beruang yang digambar di atasnya...... kupikir hanya siswa SMP yang menggunakan buku catatan seperti ini.
Aku membukanya untuk melihat ke dalam dan melihat bahwa Akiha dan Haruka sudah menulis catatan kemarin.
10 April (Selasa) Haruka
Hari ini adalah hari yang tak terlupakan.
Yano-kun dari kelasku akan membantuku menyembunyikan identitas gandaku!
Aku sangat senang! Yay!
Selain itu, dia bilang dia adalah temanku......(🥹)
Aku harus berusaha sebaik mungkin untuk tidak membuat masalah baginya.......
Dan karena kami akan mulai bertukar buku harian, pertama-tama aku akan memperkenalkan diriku.
Aku Minase Haruka, umurku........16 tahun, aku lahir saat Akiha berumur 9 tahun, jadi kurasa umurku seharusnya 7 tahun?
---Hal yang kusukai adalah manga, aku tidak pandai berurusan dengan serangga atau olahraga---
10 April Selasa, Akiha
Rekaman Mal Waldron yang kupesan telah tiba.
Aku memiliki CD "Left Alone", tapi aku ingin bisa mendengarkan karya favoritku dalam media yang dimaksudkan saat direkam.
Dan aku juga menyukai desain sampul album ini.
Aku akan menghiasnya di atas peti, di antara lagu Blue Train milik Coltrane dan West Coast Jazz milik Getz.
Sekarang, aku telah memutuskan untuk mulai bertukar buku harian yang diundang oleh Haruka, tapi aku ingin tahu, hal apa yang lebih baik untuk ditulis---
---Ini bagus juga ya.
Itulah yang kupikirkan saat aku membacanya.
---Mungkin sedikit, tapi kupikir aku akan senang membacanya setiap hari.
Aku tidak pernah tertarik dengan buku harian teman-temanku di SNS sebelumnya. "Mereka hanya menulis tentang apa pun dengan berlebihan." Aku berpikir demikian, dan tidak sekalipun aku tertarik dengan buku harian mereka.
Dan, isi buku harian Haruka dan Akiha tidak berbeda dari yang ada di situs jejaring sosial. Bahkan, isinya mungkin lebih jernih daripada konten yang tersedia di seluruh dunia melalui internet yang tidak aku minati.
Baca novel ini hanya di Gahara Novel
Meskipun begitu, mataku secara aneh tertarik pada huruf-huruf sederhana yang tertulis pada buku catatan ini, yang terlihat seperti model dikte.
Mungkin itu karena aku menyukai Akiha dan karena aku menganggap Haruka sebagai kawanku yang penting.
".........Tapi tetap saja"
Aku mendongak dari halaman buku catatanku saat mendengar suara Akiha......Aku terkejut.
".......... Apa tidak apa-apa dengan Yano-kun?"
Aku bisa melihat kegugupan dan keraguan di wajah Akiha saat dia mengatakan itu.
Aku tidak pernah melihat ekspresi seperti ini di wajahnya sebelumnya.
"....... Apanya?"
"Itu......Kalau kamu dekat dengan Haruka."
"......Apa maksudmu?"
Aku tidak terlalu mengerti artinya.
Kalau aku berteman dengan Haruka, apakah akan ada masalah?
Aku ingin tahu apakah ada sesuatu yang perlu dikhawatirkan?
"Soalnya, mungkin itu akan merepotkanmu......tidak, kamu pasti akan kerepotan. Aku tidak berpikir itu akan menguntungkan Yano-kun dengan cara apapun. Mungkin itu akan menyakitkan, menyedihkan atau kamu akan terluka......"
".......Benarkah?"
"Ya......"
"Kenapa?"
"Yah, itu......"
Kemudian dia menunduk ke pangkuannya,
".......Anak itu......dia."
.......Apa ya? Apa yang ingin Akiha katakan?
Apa yang membuatnya begitu khawatir?
Pada saat itu, ponsel di dalam saku berdengung.
Setelah melihat Akiha menunduk, aku melihat ke layar---sebuah pesan singkat telah dikirim ke sebuah grup yang berisi beberapa teman.
Itsuka: "Breaking News" Yano-kun dan Nona Minase memutuskan untuk menghabiskan waktu berdua di sebuah kafe sejak pagi.
---Aku mengangkat wajahku dengan panik.
Aku melihat ke sekeliling toko---tidak ada.
Kalau begitu, maka di luar kafe---
Aku melihat ke luar jendela dekat tempat dudukku ke arah jalan---ketemu.
Di sebuah persimpangan kecil, seorang gadis mungil yang bersembunyi di balik tiang telepon dan menatapku sambil menyeringai.
Dia adalah salah satu teman sekelasku, Sudou Itsuka.
Kupikir dia menyembunyikan dirinya, tapi aku bisa melihat rambutnya yang diikat ke kiri dan ke kanan dan separuh wajahnya mengintip.
Maksudku, Shuuji tertawa di dekatnya, bahkan tidak berusaha bersembunyi. Kalau kalian bersama, setidaknya hentikan ia.
".....Ada apa?"
Sebelum aku menyadarinya, Akiha menatapku dengan curiga.
"Tidak, hanya saja.....aku menerima pesan seperti ini."
Menunda cerita sebelumnya untuk saat ini.
Aku mengatakannya dan mengulurkan ponselku ke Akiha.
"'Itsuka'.....itu temanmu?"
"Benar. Atau lebih tepatnya dia itu Sudou yang berada di kelas yang sama dengan kita. Lihat, orang yang diam-diam mencoba bersembunyi di balik tiang telepon itu."
"Ah, gadis itu.....siapa orang yang ada di sampingnya?"
"Ia adalah Hiro Shuuji. Ia juga temanku dari kelas yang sama."
Sementara kami berbicara, ponselku terus bergetar di tanganku, memperingatkanku tentang pesan baru.
Aku melihat ke layar.
Tomi: "Oioi, seriusan?"
SHIZUKU: "Apa!? Apa mereka pacaran!?"
Itsuka: "Mungkin saja!"
Itsuka: "Entah bagaimana, mereka terlihat sangat dekat."
Itsuka: "(Stiker seekor anjing dengan senyum puas)"
SHIZUKU: "Kalau kau benar-benar tidak pacaran seharusnya kau tidak akan bertemu di kafe sepagi ini."
Tomi: "Benar sekali."
Shiki: "Bukan begitu!"
Shiki: "Kami hanya kebetulan bertemu saat perjalanan ke sekolah, itu saja, bodoh!"
Itsuka: "Oh! Yang bersangkutan muncul!"
".......Obrilan macam apa yang sedang kamu lakukan?"
Saat aku mengetik pesan singkat, Akiha mencondongkan badannya ke depan.
"Aku juga ingin lihat."
---Wajahnya mendekat ke wajahku, dalam jarak sangat dekat.
Aroma sampo menggelitik hidungku, dan bibirnya mengkilap dari dekat.
Untuk sesaat aku tidak bisa bernapas......tapi aku tetap tenang dan memiringkan ponselku 90 derajat sehingga kami berdua bisa melihat ke layar.
"Yah, itu hanya obrilan konyol, hanya lelucon, jadi kamu tidak perlu mempermasalahkannya......"
"Ya."
Dengan wajah yang lugas, Akiha menganggukkan kepalanya seperti anak kecil.
Itsuka: "Oh hei, mereka mulai menyenderkan bahu!"
Tomi: "Seriusan!?"
Tomi: "Yano-san! Apa benar kau sudah bertunangan dengan Minase-san?"
SHIZUKU: "Kapan kamu berencana mendaftar ke KUA!?"
Shiki: "Memangnya kalian ini anak SD apa!?"
Shiki: "Aku hanya menunjukkan layar ponselku"
Shuuji: "Selamat, pastikan untuk mengundang kami saat resepsinya, oke?"
Itsuka: "Lemparkan buket bunga ke arahku, ok?"
Shiki: "Ok, dan hadiah pernikahannya per orang 100.000 yen!"
Shiki: "Juga, siapa yang jadi pengantinnya!"
Mereka benar-benar haus akan topik.......
Kali ini, aku digunakan sebagai topik pembicaraan, tapi kukira tidak masalah apa pun topiknya. Mereka hanya ingin bersenang-senang di pagi hari yang tidak menggairahkan.
.........Yah, sebenarnya, aku juga begitu.
Aku tidak benci ketika orang memulai rumor seperti ini dengan orang yang kutaksir, tapi.........
".........Fufu."
Tiba-tiba Akiha menumpahkan tawa.
"A-Ada apa?"
"Tidak, hanya saja......"
Akiha menutup mulutnya dan menyipitkan matanya saat dia merasa tidak nyaman karena aku telah mengetahui perasaannya---
"Yano-kun---kamu benar-benar berubah total di depan semua orang, tidak seperti di depanku dan Haruka. Itu benar-benar kepribadian ganda yang luar biasa yang kamu miliki."
"Ah......"
---Aku sangat malu sampai-sampai tanpa sadar aku menatap langit.
Jam di atas kepala menunjukkan pukul sebelas, dan kurcaci kayu itu mulai menari mengikuti alunan musik.
*