Tsumetai Kokou no Tenkousei wa Houkago, Aikagi Mawashite Amadereru [LN] J1 Bab 1.3
Bab 1
Kembali ke waktu saat ini---
"Benar juga, tentang itu."
Saat ia berhenti dan menarik napas, Fatima menunjuk ke arahnya, dan Kuuya kebingungan.
"......Tentang apa? Aku tidak mengerti sama sekali."
Fatima cemberut pada Kuuya yang berkata, 'Apa maksudmu?' sambil menyentuhkan jari telunjuknya sendiri ke jari telunjuk Fatima yang terulur.
"Kamu mengatakan Kurei, Kurei. Aku tidak masalah dengan Kurei atau Kurei, tapi pokoknya, yang itu."
Tln : jadi, Kurei yang pertama dan kedua pake hiragana, yang ketiga pake katakana, yang keempat pake kanji
"Hmm.......jadi maksudmu kau ingin aku memanggilmu dengan nama gadismu? Tapi satu-satunya nama keluargamu yang kuketahui adalah Kurei."
Tln : pake hiragana
"Omong kosong apa yang kamu bicarakan, Karasu-kun......"
Sambil menghela napas pada Kuuya yang entah kenapa tidak tahu apa yang diinginkan Fatima, Fatima mencoba menangkap tangan Kuuya, menghindari ujung jarinya yang menyatu dengan miliknya.
"Bagaimana kalau nama panggilan? Punyaku Kuu-chan, jadi......Faa-chan? Tidak, dalam bahasa China, 'Fatima' ditulis sebagai 'Hua Ji Ma', kalau begitu, Ohana-san?"
Tln : 花地瑪, ada kanji bunga, jadinya Ohana
"Kenapa kamu tiba-tiba menginjak pedal gas begitu jauh......satu langkah sebelum itu, sebelum itu."
Mata Fatima setengah terpejam pada Kuuya yang benar, tapi melangkah terlalu jauh dan memutar setir ke arah yang sebenarnya tidak ada.
Terlepas dari pola berpikir yang aneh seperti itu, segera setelah ia terlepas dari tangan Fatima, kecekatan dirinya menangkap dan menggenggam tangan Fatima, sebaliknya, benar-benar membuatnya kesal.
"Satu langkah sebelum itu, ya? Sebenarnya, aku punya nama rahasia untukmu, selangkah sebelum itu......."
"......Bahkan jika kamu punya yang seperti itu, masih terlalu dini untukmu memanggilku demikian."
Sambil mengeluh, Fatima sedikit menarik tangannya yang digenggam Kuuya seperti sedang berjabat tangan dan perlahan mengayunkannya keatas dan kebawah saat ia mengungkapkan pikiran anehnya.
Sepertinya mereka saling memahami, dan Kuuya langsung merespon dengan memposisikan tangannya ke posisi gulat tangan.
"Aku juga berpikir begitu, jadi aku melangkah ke langkah berikutnya, tapi---jangan-jangan, kau sedang serius?"
"Gunnu......apa-apaan, kekuatan super ini......!"
Fatima menangkap ibu jari Kuuya dengan ibu jarinya sendiri dan mencoba menekannya......tapi jari Kuuya tidak bergerak bahkan sedikitpun.
Meskipun ia tidak terlihat mengerahkan kekuatannya, ia tidak bergerak sama sekali.
"Ada apa? Fatima?"
"------!?"
Rupanya Kuuya tahu apa yang dimaksudkan oleh Fatima.
Saat Kuuya memanggil Fatima dengan namanya, seperti yang diharapkan Fatima sendiri, bukan dengan nama keluarganya, Fatima terkejut dan tubuhnya kaku.
"Aku sengaja membiarkanmu menangkap jariku, tapi aku juga tidak keberatan jika kau mendorongnya seperti ini, lho? Fatima, tunjukkan kekuatanmu."
"......U-Ugh......"
"Hei hei, kau bahkan tidak akan bisa memegang satupun onigiri dengan kekuatan seperti ini, lho? Fatima, jangan menahan diri, kerahkan kekuatanmu lebih banyak lagi."
"Ah, mou! Jangan terus-menerus memanggilku begitu! Itu tidak adil!"
Baca novel ini hanya di Gahara Novel
Fatima yang akhirnya menyerah menarik tangannya sepenuhnya dan menggantungkan kepalanya.
Dirinya-lah yang memintanya, tapi itu membuatnya lebih malu daripada yang dia bayangkan untuk dipanggil seperti itu bukan oleh siapapun melainkan oleh kekasihnya sendiri, Kuuya.
Dan lagi, ketika Kuuya memanggil namanya seperti itu berulang kali saat dia belum terbiasa dengan itu, jantungnya berdegup kencang.
Terlebih, tangan besar dan kokoh Kuuya yang bersentuhan dengan miliknya, membuatnya tidak bisa mempertahankan keadaan pikirannya sekarang ditambah lagi dia begitu kuat menyadari bahwa Kuuya adalah lawan jenisnya.
Suara Kuuya menghantam daun telinganya saat dia sedang berdebar seperti itu.
"Biar kukatakan padamu......aku sendiri, ini pertama kalinya aku memanggil seorang gadis dengan namanya, jadi bukan berarti aku juga tidak malu, oke?"
Kalimat yang terdengar seperti sebuah alasan dengan suara yang terdengar cemberut.
"Meski begitu, itu adalah yang kau inginkan, jadi aku ingin memenuhinya. Selain itu, yah......aku sendiri, bukannya aku tidak punya perasaan untuk memanggilmu begitu."
Saat dia mengangkat wajahnya, Kuuya yang tercermin dalam pandangannya memalingkan wajahnya.
Dan pipinya begitu merah sampai-sampai dia bisa melihatnya meski hanya sekejap.
(Aah, begitu ya......)
Sebuah ingatan tiba-tiba meyakinkan Fatima bahwa ia tidak berbohong.
Dari awal, Kuuya adalah orang yang pingsan karena gugup saat mencoba mengaku.
Karena itu, pasti membutuhkan banyak keberanian untuk memanggil Fatima dengan namanya, bukan nama keluarganya, bahkan jika dia adalah kekasihnya.
Meski begitu, ia memenuhi keinginannya.
Kenyataan bahwa ia menyebut nama Fatima berulang-ulang bisa jadi karena ia menyembunyikan rasa malunya.
Dan jika bukan seperti itu melainkan ia melakukannya karena usil, di situasi sekarang dimana asal tindakannya bisa ditebak, dia bisa menerimanya dengan senyuman.
"Dalam rencana awalku, aku akan menjawab dengan 'Kuuya-kun' tanpa ragu-ragu, tapi......itu tidak berjalan sesuai yang kuinginkan, ya. Mau dipikir bagaimanapun, itu akan menjadi dosis yang mematikan, bagi kita berdua."
"......Itu benar, jadi beri aku sedikit waktu lagi......"
Kuuya mengerang mendengar kata-kata Fatima.
Meskipun Fatima hanya memanggil namanya sekali, ia terlihat seperti sudah penuh.
"......"
"......"
Setelah beberapa saat yang canggung tapi bukannya tidak nyaman, dan setelah beberapa saat mereka sama-sama malu, berlalu---
"Uhm......aku akan melanjutkannya."
"......Tolong lakukan itu."
Fatima setuju dengan Kuuya, yang terbatuk dengan sengaja dan kemudian mengatakan akan melanjutkan kembali cerita tentang dia.
◆◇◆◇◆◇◆
Post a Comment for "Tsumetai Kokou no Tenkousei wa Houkago, Aikagi Mawashite Amadereru [LN] J1 Bab 1.3"