The Story Of How A Beautiful Foreign Student Who Lives Next Door [LN] V1 Chapter 1.7
Chapter 1 - Seorang Siswi dari Luar Negeri Yang Cantik Dan Gadis Muda Berambut Perak Yang Imut
"Ayo, uh, pulang…?"
Segera setelah aku meninggalkan ruang staf, aku memanggil Charlotte-san, yang berdiri di sebelahku.
Dengan kata-kata itu, aku bermaksud menyampaikan pesan, “Apa kau benar-benar akan ke rumahku?"---
"Ya, kami akan berada dalam perawatanmu."
Tapi Charlotte-san sepertinya tidak menerima pesannya.
Charlotte-san menatapku dengan senyum ramah di wajahnya.
Aku penasaran…
Apa aku sedang bermimpi sekarang?
Aku tidak percaya bahwa aku akan pulang dengan seorang gadis cantik yang baru saja datang untuk belajar di luar negeri hari ini, itu sangat tidak realistis.
---*Tarik tarik.*
『Hmm? Ada apa, Emma-chan?』
Saat aku melihat Charlotte-san, Emma-chan menarik ujung bajuku.
Saat aku melihatnya, dia membuka tangannya lebar-lebar.
Mungkinkah ini?
『Gendong.』
Aku tahu itu…
Dari tindakan yang familiar, aku tahu apa yang diminta Emma-chan.
Aku tidak tahu apakah dia tidak suka berjalan saat merasa mengantuk atau apakah dia suka digendong, tapi butuh banyak keberanian bagiku untuk menggendongnya tepat di depan kakak perempuannya ...
Aku melirik Charlotte-san.
Charlotte-san mengelengkan kepalanya sebagai penolakan.
『Emma, kamu tidak bisa melakukan itu, kamu akan merepotkan Aoyagi-kun, oke? Ayo berjalan dengan benar, oke?』
Charlotte-san membungkuk untuk meluruskan tatapannya dengan Emma-chan dan mencoba mengingatkannya dengan lembut.
Pandanganku tercuri oleh adegan menawan ini.
Tapi Emma-chan tidak teryakinkan, dan setelah menggelengkan kepalanya, dia menatapku lagi.
Matanya berair, dan sepertinya dia meminta “gendong aku.”, padaku.
Kupikir siapa pun ingin memanjakan seorang gadis kecil dengan ekspresi seperti ini.
"Charlotte-san, tidak apa-apa, Emma-chan ringan, jadi dia tidak akan merepotkan, aku akan menggendongnya. Yah, tentu saja, jika kamu tidak suka adik perempuanmu digendong oleh seorang pria, aku tidak akan melakukannya…"
"Oh tidak! Itu bukanlah apa yang aku maksud! Hanya saja aku minta maaf karena membuat Aoyagi-kun mendapat masalah lagi…"
"Aku akan baik-baik saja. Lagipula, aku yakin kita akan pulang lebih cepat jika aku menggendong Emma-chan."
Jika aku harus mengikuti langkah Emma-chan, aku pasti akan tiba di rumah lebih lambat dari yang kuinginkan.
Biasanya, aku akan baik-baik saja dengan itu, tapi karena Emma-chan akan menghabiskan banyak energi hari ini karena dia tersesat, kupikir akan lebih baik baginya untuk pulang lebih awal dan beristirahat.
Dengan pemikiran itu, Charlotte-san bertanya-tanya apa yang harus dilakukan, dan kemudian memintaku untuk menggendong Emma-chan karena dia tidak berpikir adiknya akan mendengarkannya.
『Ehehe~』
Saat aku memeluknya, Emma-chan terdengar sangat senang.
Sepertinya Emma-Chan suka digendong dalam pelukanku.
"Maaf, Aoyagi-kun... tapi aku akan memastikan Emma tahu persis apa yang harus dilakukan saat kita sampai di rumah."
"Tidak apa-apa. Ini lebih seperti keuntungan.”
"Fufu, kamu benar-benar sangat baik, Aoyagi-kun."
Charlotte-san, yang mendengar kata-kataku, tersenyum lembut padaku karena suatu alasan.
Aku agak senang memanjakan Emma-chan yang manis, tapi menilai dari reaksinya, dia mungkin mengira aku mencoba untuk menjadi perhatian.
Dan saat kami mengobrol seperti itu---
『Muu~… Emma tidak tahu apa yang kalian bicarakan…』
Emma-chan, yang berada di tanganku, merajuk dengan pipinya yang mengembang.
Karena dia masih sangat muda, dia tidak bisa memahami percakapan kami dalam bahasa Jepang, dan dia merasa terasing.
『Aku minta maaf. Mulai sekarang, aku akan berbicara denganmu dalam bahasa Inggris.』
Tidak ingin ketinggalan, aku meminta maaf kepada Emma-chan dan memutuskan untuk berbicara dalam bahasa Inggris.
『Terima kasih, Aoyagi-kun, kamu berbicara bahasa Inggris dengan sangat baik.』
Charlotte-san, berusaha untuk tidak membuat Emma-chan merasa seperti orang luar, mulai berbicara dalam bahasa Inggris seperti yang kulakukan.
Dia adalah penutur asli bahasa Inggris, jadi dia mungkin lebih nyaman berbicara dengan cara ini, yang mungkin merupakan hal yang baik.
『Meski, tidak sebagus bahasa Jepang Charlotte-san.』
『Tidak, kupikir bahasa Jepangmu jauh lebih baik daripada aku.』
『Aku rasa tidak, kupikir bahasa Jepang Charlotte-san jauh lebih baik daripada aku. Bolehkah aku bertanya di mana kamu belajar bahasa Jepang?』
『Aku pikir Aoyagi-kun lebih baik dari aku ... aku hanya mempelajarinya dari orang tuaku.』
Sepertinya kami hanya berputar-putar, jadi aku menjawab dengan sebuah pertanyaan, dan Charlotte-san terlihat sedikit tidak yakin saat dia menjawab pertanyaanku.
Charlotte-san, kamu diajari bahasa Jepang oleh orang tuamu.
Mungkinkah mereka mengajarinya bahasa Jepang dengan nada seperti wanita untuk membesarkannya menjadi gadis berkelas?
Aku penasaran, tapi aku akan menahan diri untuk tidak melangkah lebih jauh.
Jika aku meminta terlalu banyak, dia mungkin merasa tidak enak tentang itu.
『Emma ingin berbicara bahasa Jepang juga.』
Sementara Charlotte-san dan aku sedang berbicara, Emma-chan, yang mendengarkan percakapan kami, memandang Charlotte-san dengan iri.
Aku bertanya-tanya apakah dia mengerti bahasa Jepang itu seperti apa, tapi karena Charlotte-san menggunakannya, kurasa dia punya gambaran samar.
『Jangan khawatir, Emma-chan akan belajar mengucapkannya.』
『Benarkah…?』
『Ya, tentu.』
『Yeay!』
Saat aku mengangguk, Emma-chan terlihat senang.
Dan kemudian dia mengusapkan pipinya ke dadaku.
Dia seperti kucing.
Untuk bahasa Jepang, karena orang tua mereka yang mengajar Charlotte-san, tentu saja mereka juga akan mengajar Emma-chan.
Selain itu, Charlotte-san sepertinya merawat Emma-chan dengan baik, dan jika dia ingin belajar bahasa Jepang, dia akan mengajarinya.
Dan karena ini adalah Jepang, Emma-chan akan bisa berbicara secara alami saat dia tinggal di sini.
Jadi hanya masalah waktu sebelum Emma-chan belajar berbicara bahasa Jepang.
『……………』
『Ada apa?』
Saat aku memikirkan hal ini sambil menatap wajah Emma-chan yang imut dan manis, Charlotte-san menatapku dan aku mengatakan itu.
Kemudian dia membuka mulutnya dengan ekspresi kekaguman di wajahnya.
『Tidak, aku sedikit terkejut bahwa dia sangat menyukaimu...』
『Oh, dia sangat ramah, bukan?』
『Tidak, Emma adalah gadis yang sangat pemilih, kamu tahu? Setidaknya, aku belum pernah melihatnya dimanjakan seperti ini oleh siapa pun selain keluarganya.』
Itu sangat mengejutkan.
Dia tampak seperti anak yang sangat dimanjakan dan senang dimanjakan, tapi benarkah begitu?
Aku sangat penasaran hingga aku hanya bisa menatap Emma-chan.
Kemudian, Emma-chan menyadari bahwa aku sedang menatapnya dan menoleh.
Lalu---
『Ehehe~』
Dia memberiku senyum yang sangat manis dan menyandarkan wajahnya di dadaku lagi.
Dia adalah gadis yang sangat manis.
Dia sangat imut sampai aku dengan lembut menepuk kepalanya dan dia memberiku senyum yang lebih manis.
Aku hanya ingin memanjakannya sepanjang waktu.
『Aku bertanya-tanya bagaimana bisa Emma begitu menyukaimu.』
『Ummm, tapi aku hanya menunjukkan padanya beberapa video kucing…』
『Video kucing, katamu ...? Memang benar Emma menyukai kucing, tapi kurasa itu tidak cukup untuk membuatnya begitu terikat padamu…』
Seperti yang kukatakan, sebagai kakak perempuan, Charlotte-san mulai berpikir serius tentang apakah dia khawatir bahwa adik perempuannya terlalu menempel padaku.
Dan kemudian― dia tersenyum manis.
『Mungkin karena Aoyagi-kun memang baik.』
『Apa? Kenapa begitu?』
Aku begitu terpesona oleh senyum indah Charlotte-san sampai aku bertanya padanya tanpa sengaja, menggelengkan kepalaku.
『Itu kemungkinan besar alasan kenapa Emma menyukaimu. Faktanya, Aoyagi-kun adalah orang yang sangat baik.』
『Apakah begitu?』
『Ya.』
Ketika aku memiringkan kepalaku dan bertanya lagi, Charlotte-san menganggukkan kepalanya dengan senyum yang sangat manis di wajahnya.
Sejujurnya, aku sendiri tidak begitu mengerti ketika orang mengatakan aku baik.
Namun, dia sepertinya sangat memikirkanku.
Itu membuatku sangat senang.
---Kemudian kami bertiga kembali ke tempatku, mengobrol.
Charlotte-san tersenyum bahagia saat kami membicarakan hal-hal sepele yang terjadi di sekolah, dan Emma-chan tampak dalam suasana hati yang baik saat dia menggoyangkan tubuhnya.
Meskipun aku baru pertama kali bertemu dengan mereka hari ini, aku merasa sangat nyaman berada bersama mereka.
Aku merasa seolah-olah aku ingin tinggal bersama mereka selamanya.
Tapi kemudian---
『Kenapa kamu tiba-tiba menjauhkan diri dariku, Charlotte-san?』
Kami seharusnya bersenang-senang mengobrol beberapa menit yang lalu, tapi tiba-tiba Charlotte-san menjauh dariku.
Aku ingin tahu apa yang sedang terjadi…?
『Oh, um ... tidak ada alasan khusus ...』
Charlotte-san mencoba menjauhkan dirinya dariku bahkan lebih, meskipun dia mengatakan dia tidak punya alasan untuk melakukannya.
Apa yang harus kulakukan, kekuatan mentalku dengan cepat terkuras.
Jika Charlotte-san tidak menyukaiku, normalnya aku tidak bisa bangkit kembali, tapi apakah aku mengatakan sesuatu dalam percakapan kami yang mungkin menyinggung perasaannya…?
『Maaf...』
『K-Kenapa kamu meminta maaf …?』
『Tidak, aku merasa seperti membuatmu merasa buruk ...』
Aku mengatakan ini dengan ekspresi tertekan di wajahku, dan Charlotte-san terlihat sangat bermasalah.
Dia benar-benar gadis manis yang begitu perhatian padaku meskipun aku adalah seseorang yang tidak dia sukai dan telah membuka jarak padanya.
Dan apa yang harus kulakukan sekarang karena gadis yang baik hati itu membenciku?
Aku benar-benar depresi…
『U-Umm… kamu mungkin salah paham… jadi aku akan mengatakan ini… tapi aku tidak menjaga jarak denganmu, Aoyagi-kun, karena aku tidak menyukaimu…?』
Charlotte-san, yang mendengar kata-kataku, mengatakannya dengan senyum bermasalah, yang secara alami memunculkan pertanyaan.
『Jika demikian, kenapa kamu menjauhkan diri dariku?』
Mata Charlotte-san berkeliaran sebagai jawaban atas pertanyaan langsung ini.
Dia sepertinya bertanya-tanya apakah harus menjawab atau tidak.
Tatapan Charlotte-san terus mengembara, lalu dia menutup mulutnya dengan tangan dan membuka mulutnya karena malu.
『Aku baru ingat kalau aku berkeringat karena berlarian ... Ha, aku sangat malu ...』
Wajah Charlotte-san menjadi merah padam dan dia bergumam dengan suara teredam.
Seperti yang aku khawatirkan tentang keringatku sebelumnya, dia juga khawatir tentang bau keringat karena dia seorang gadis.
Tidak peduli bagaimana kau melihatnya… Charlotte-san terlalu imut…
---Aku sangat malu dengan keimutan siswi pindahan luar negeri yang cantik itu ssampai pikiranku terhenti.