Watashi Igai to no Love Comedy wa Yurusanai n Dakara ne [LN] V2 Chapter 4
Chapter 4 - Yaminabe Cinta
Karaoke diadakan sesuai jadwal, sepulang sekolah pada hari Jumat.
Anggota berikut berkumpul di meja resepsionis di lantai pertama sebuah chain store karaoke besar di depan stasiun.
Aku, Nanamura, Sayu, Miyachii, Asaki-san, dan Yoruka, total enam orang.
Sambil menunggu giliran resepsionis, aku mengawasi mereka berdua-yang baru pertama kalinya bertemu-sambil gugup.
"Senang bertemu denganmu. Aku Yukinami Sayu, kouhai Ki-senpai."
"Aku Arisaka Yoruka. Halo."
Yoruka berbicara dengan tenang dengan ekspresi yang jelas.
Ya, suaranya kaku. Tapi yah, walau hanya bertukar salam, itu adalah langkah maju yang besar.
Sampai tahun lalu, Yoruka akan gugup dan tetap diam. Dari sudut pandang orang lain, itu hanya terlihat seperi sedang murung, mereka hanya mendapat kesan bahwa dia adalah gadis cantik yang tidak bisa didekati dan mereka menjaga jarak.
Atau, mereka terpesona oleh kecantikan Yoruka dan anehnya menjadi malu.
Namun, Sayu tidak mundur.
"Aku tahu. Kamu adalah pacar Ki-senpai, 'kan. Aku terkejut ia berkencan dengan wanita secantik dirimu. Ketika melihatmu dari dekat, kamu sangat cantik. Akupun yang seorang perempuan juga terpesona."
"---Hei, apa kita pernah bertemu di suatu tempat?"
Di sisi lain, Yoruka tiba-tiba bertanya pada Sayu.
"Tidak, ini pertama kalinya kita berbicara."
"... begitu. Sepertinya itu kesalahpahamanku."
Yoruka dalam keadaan tidak percaya, tapi dia tidak menyelidikinya lebih jauh.
"Daripada itu, jangan terus-menerus melihatku. Aku tidak suka diperhatikan."
"Eh, orang yang pemalu ya. imutnya. Ah, bolehkah aku memanggilmu Yoru-senpai?"
Kelihatannya Yoruka tidak tahu bagaimana menghadapi Sayu yang terus mendekat baik secara fisik maupun mental dengannya.
"Hei, tolong aku Kisumi. Anak ini, terus-menerus mendekat."
"Itu benar. Sayu, berhenti disana."
"Ki-senpai selalu bermesraan dengan Yoru-senpai, jadi tolong berikan dia padaku sesekali."
"K-Kami tidak bermesraan!"
Yoruka dengan cepat menyangkalnya.
"Jawaban langsung ya. Kupikir Ki-senpai yang akan malu-malu, tidak terduga malah sebaliknya. He~"
Sangat mudah bagi Sayu untuk melihat menembus dirinya, dan Yoruka menjadi semakin tidak berdaya.
"Jangan mengejekku. Aku benci hal seperti itu."
"Ah. Maafkan aku, aku terbawa suasana. Maafkan aku, Yoru-senpai. Sebagai gantinya, aku akan memberitahumu banyak hal tentang Ki-senpai saat SMP."
"Aku maafkan."
Terlalu cepat, Yoruka!
"Ayo, ceritakan semua yang kamu tahu."
"Kalau begitu kamu harus memanggilku Sayu-chan."
"Sayu-chan. Tolong."
Yoruka dengan mudah menerima permintaan itu.
Kenapa kamu begitu mencondongkan dirimu ke depan?
"Antrian nomor enam, Sena-sama. Silakan datang ke meja resepsionis."
Aku dipanggil sebelum aku mencoba memperingatkannya.
Aku menyelesaikan prosedur di resepsionis.
"Kita dapat ruangannya, jadi ayo naik lift."
Ketika aku memanggil, semua orang berkumpul di sudut lobi resepsionis.
"Sayu-chan. Pakaian apa ini?"
"Kostum cosplay gratis. Benar juga, bagaimana kalau kita semua menyewanya saja?"
"Eh, itu memalukan."
"Yoru-senpai juga, ayo ganti baju dan foto bareng. Pasti seru."
Saat aku mengalihkan pandanganku, Yoruka dan Sayu sepertinya sudah terbuka satu sama lain.
"Cosplay sepertinya menarik!", kata Miyachii menyetujuinya.
"Aku akan meminjamnya juga. Hei Kisumi-kun, apa kamu punya permintaan?"
Asaki-san repot-repot bertanya padaku di depan Yoruka.
"Eh, Hasekura-chan, kamu tidak bertanya padaku?"
"Nanamura-kun sepertinya tanpa ragu-ragu akan memilih kostum erotis."
"Tentu saja," kata Nanamura tanpa ragu.
Yoruka datang ke sisiku dan bertanya, "Mana yang menurutmu bagus, Kisumi?"
"Boleh aku yang memilihkan?"
"Tidak boleh yang terlalu erotis ya."
"Aku akan meminta itu padamu saat kita hanya berdua."
"Bodoh," Yoruka memukul ringan lenganku.
Ketika aku bertanya, "Apa ini baik-baik saja?", Yoruka memilih kostum yang kuminta.
Ya, aku senang kami datang hari ini.
***
Membawa kostum masing-masing ditangan, kami naik lift ke lantai atas.
Begitu tiba di ruangannya, para gadis berganti kostum, jadi aku dan Nanamura menunggu di koridor.
"Yah, ini semakin menarik ya. Sena."
"Hanya kau yang merasa seperti itu."
"Mengumpulkan gadis-gadis dengan level tinggi dan menjadi sebuah yaminabe, itu adalah hal yang dilakukan oleh laki-laki yang luar biasa populer lho."
"Berisik."
"Turut berduka pada Sena yang tidak bisa menikmatinya dengan jujur."
Tawa Nanamura tidak berhenti.
Pacarku, dua gadis yang aku tolak pengakuannya, lalu kouhai saat SMP yang tidak tahu situasi seperti itu.
Orang-orang yang seharusnya tidak bersama dikumpulkan bersama dalam satu ruangan.
"Arisaka-chan juga, begitu dia tahu bahwa Hasekura-chan akan datang dia langsung ikut, bukankah itu kecemburuan yang lucu. Yah, kalau itu Hasekura-chan, tidak mungkin untuk tidak waspada."
"Kalau itu, jujur aku tidak tenang."
"Jika ada sesuatu, Miyauchi akan membantu, dan dia juga baik-baik saja dengan Yukinami-chan, jadi tidak apa-apa."
"Itu yah, aku juga benar-benar terkejut."
"Pokoknya! Mari kita nantikan untuk kedepannya."
Nanamura menepuk punggungku mengatakan untuk bersenang-senang.
Dan akhirnya, waktunya telah tiba.
"Oke~. Senpai sekalian, kami sudah selesai berganti pakaian, jadi silakan masuk! Surga yang indah menunggu lho."
Ketika aku memasuki ruangan, yang menuggu adalah pemandangan yang membuat ketegangannya meledak.
"Sena. Ini luar biasa ya."
"Ya, ini sedikit lebih dari yang kubayangkan."
Kami dibanjiri oleh keindahan yang terbentang di depan mata. Kami yang terkesiap, hanya bisa sedikit berkata dan tergigit oleh kebahagiaan. Terima kasih, budaya otaku. Hidup cosplay.
"Nah. Bagaimana, semuanya terlihat cocok bukan! Aku akan memperkenalkannya, jadi kalian tolong beri kami komentar yang bagus."
Sayu dengan senang hati menjelaskan dari penampilannya sendiri.
"Aku yang pertama, mini-skirt police."
Sebuah topi, kemeja dan dasi biru muda, dan rok mini yang tak pantas untuk petugas polisi wanita. Ada aksesoris termasuk pistol mainan dan borgol.
"Kamu Ditangkap. Bakyun☆"
Sayu berakting mengeluarkan pistol dari sarungnya dan menembak.
"Menembak tanpa pemberitahuan, sungguh polisi yang kejam."
"Uh. Jika itu oleh anak sepertinya, tidak apa-apa untuk ditangkap."
Nanamura memegangi dadanya dan memainkan drama seolah dia jatuh dan berlutut. Laki-laki yang terus-terang.
"Ki-senpai, kamu payah. Nanamura-senpai membuat reaksi yang bagus! Kemudian selanjutnya, Miyauchi-senpai!"
"Ya. Aku maid bertelinga kucing."
Saat Miyachi melakukan putaran penuh di tempat, ujung rok panjangnya melebar dengan lembut. Ada gap pada Miyachi, yang memiliki mode rambut pirang dan anting tindik yang agresif, mengenakan pakaian maid dengan rumbai. Selain itu, ia bahkan memiliki telinga kucing dan ekor kucing.
"Saya akan melayanimu tuan, nyan."
Miyachii benar-benar memainkan perannya.
"Bahkan pose seperti kucing. Terlihat bagus di Miyachi."
"Uwaa, aku ingin dilayani~."
Kegembiran liar Nanamura.
Miyachii, yang kembali seperti biasa, berkata, "Kamu terlalu bersemangat, Nanamuu," tertawa sambil memegang perutnya.
"Selanjutnya, Asa-senpai! Silahkan."
"Seperti yang terlihat, ini pakaian perawat."
Asaki-san mengenakan pakaian perawat berwarna merah muda. Untuk beberapa alasan, ukurannya sangat ketat dan menekankan lekuk-lekuk tubuhnya. Ada topi perawat di kepalanya. Ada stetoskop yang tergantung di lehernya dan jarum suntik di tangannya. Dengan cardigan miliknya yang dia kenakan membuatnya lebih mirip dengan yang asli.
"Kamu hebat bisa bertahan dengan suntikannya ya."
Asaki-san berpose khas perawat dengan jarum suntik di satu tangan.
"Malaikat berjas putih."
Tln : 白衣の天使, secara harfiah artinya 'malaikat berjas putih' tapi punya arti lain, yaitu 'perawat/nurse'
"Sebaliknya, biarkan aku yang menyuntik---"
Sebelum ia mengatakannya, aku meninju perut Nanamura.
"Nanamura. Berhenti disana."
Seperti biasa tinjuku yang mengenai otot perutnya yang kakulah yang sakit.
"Ehm. Yang terakhir, Yoru-senpai, tolong!"
"Aku memilih kostum pramugari ... karena diminta."
Topi kecil, syal lebar yang menyegarkan, jas biru tua dengan sulaman kancing emas, dan rok ketat. Ini adalah apa yang disebut pramugari dan itu cocok dengan suasana dewasa Yoruka.
Seperti anak yang lain, Sayu mungkin memberikannya sebuah kalimat.
Sambil malu-malu dan sambil melihat kearah mataku seolah agar dirinya bisa menetapkan hatinya, setelah mengikat mulutnya sekali, dia membuka mulutnya.
"A-Attention, please."
"Satu kursi first class, tolong!"
Aku membuat reservasi tanpa jeda, dan mengungkapkan kesanku dengan wajah serius.
"Ki-senpai, itu terlalu cepat!" "Sumisumi, kamu terlalu mencondongkan badanmu." "Kisumi-kun, bisa sedikit mundur?"
Grup gadis bergegas men-tsukkomi.
"Hahaha, bukankah Sena juga sepertiku."
Nanamura juga tertawa terbahak-bahak.
"Hei, Kisumi, jangan terlalu menatapku seperti itu. Ini aneh kan?"
"Kelihatannya sangat bagus. Hampir berbahaya."
Aku tidak bisa mendengar kata-kata semua orang, dan aku menatap Yoruka yang ada di depanku.
"Ya, kalau begitu saatnya memotret dari sekarang! Ah, anak laki-laki tidak boleh memotret menggunakan smartphone mereka sendiri. Hanya terbatas untuk gadis. Mengunggah foto ke SNS hari ini juga tidak boleh."
"Jangan kejam seperti itu! Yukinami-chan Yukinami-chan, kirimkan padaku nanti," kata Nanamura memohon.
"Aku mendapatkan NG dari Yoru-senpai!"
Tln : no good, atau not good mungkin
Sayu menolaknya tanpa ampun.
"Karena anak laki-laki sangat antusias, tolong ukir ini dalam ingatan kalian. Bukankah kalian bahagia hanya dengan bisa berada di sini?"
"Tidak apa-apa, aku akan mengambilnya diam-diam."
"Kalau begitu kami akan langsung pulang. Semua pembayaran akan dibayarkan oleh Nanamura-senpai."
Sayu tidak mundur selangkahpun pada senpai karnivora yang tidak menyerah.
Seolah kalah dengan tatapan dari ketiga gadis yang menyerangnya, Nanamura akhirnya mundur dengan tenang.
Apapun itu, tapi tempat karaoke, kostum, dan aksesoris ini, bukankah ini terlalu lengkap.
Waktu memotret telah berakhir, dan semua orang sangat bersemangat hingga tenggorokan mereka kering.
"Kita terlalu bersemangat sebelum bernyanyi ya. Orang yang memesan minuman lagi!"
Aku memesan minuman baru untuk semua orang seperti kata-kata Sayu.
Kami duduk di sofa yang diatur dalam bentuk U dengan urutan Nanamura, Miyachii, Asaki-san, Sayu, Yoruka, dan terakhir aku.
Begitu gilirannya yang pertama diputuskan, Nanamura dengan cepat mengetiknya ke terminal.
"Aku datang ke karaoke! Aku akan bernyanyi dengan penuh semangat mulai dari sekarang!"
Nanamura yang berada di barisan depan, berdiri dengan mikrofon di satu tangan dan berteriak.
Begitu lagu mulai mengalir, lampu di ruangan meredup dan bola cermin di langit-langit mulai berputar. Serpihan cahaya tersebar di seluruh ruangan, dan sinar berwarna cerah terus-menerus terjalin.
Nanamura memamerkan rap favoritnya, dan sekaligus mengisi tempat ini dengan lagu yang bagus.
Itu keren untuk bernyanyi dengan kata-kata yang sangat padat dan berirama begitu indah, itu membuatku terkesan ketika ia bisa berbicara sebanyak itu.
Kalau ia menunjukan penampilan sebagus ini, aku agak mengerti jika gadis-gadis akan berteriak.
"Yukinami-chan. Tolong selanjutnya!"
Sayu yang ada diurutan kedua menyanyikan lagu idol trendi dengan koreografi.
Lagu-lagu yang ceria dan lucu menyenangkan walau hanya mendengarkannya.
Berkat cosplay yang tidak biasa, ada sensasi kalau kami berada ditempat sang idol. Menyamakan dengan ritme tariannya, Nanamura dan aku tanpa sadar membunyikan tamborin dan marakas alih-alih mengayunkan light stick.
"Tolong setidaknya lakukan Wotagei!"
Tln : Wotagei atau otagei adalah sorakan atau gerakan tari khas yang dilakukan oleh penggemar ketika menonton konser-konser idola Jepang.
Semua orang tertawa pada sikap menggelikan Sayu.
Nyanyian indah Nanamura dan Sayu memanaskan suasana.
Yang berada diurutan ketiga adalah Miyachii.
Lagu yang dia pilih adalah musik Barat yang tidak terduga. Sebuah lagu pop ceria dengan tempo yang bagus yang juga digunakan dalam iklan Jepang. Semua orang tahu melodinya tapi tidak liriknya. Dia menyanyikan dengan sempurna dalam bahasa Inggris.
Itu mengingatkanku, Miyachii memiliki nilai bahasa Inggris yang sangat baik.
Sayu terkesan, mengatakan, "Kamu sangat pandai dalam bahasa Inggris."
Miyachi lanjut bernyanyi berturut-turut karena lagu berikutnya belum diinput.
Kali ini, itu adalah lagu anime, terlebih itu adalah lagu yang ada sebelum kami lahir. Miyachi menyanyikan "Lum's Love Song" dengan penampilan maid bertelinga kucing yang lucu. Kekuatan destruktifnya luar biasa.
Tln : Lum no Love Song adalah single debut penyanyi pop Jepang Yuko Matsutani. Single ini dirilis pada 21 Oktober 1981 dan diciptakan sebagai lagu tema untuk serial anime Urusei Yatsura.
"Baik, siapa berikutnya!"
Miyachi menawarkan mikrofon seperti tongkat.
Asaki-san-lah yang menerimanya. Lagunya adalah "Honnou" oleh Shiina Ringo.
Ini adalah lagu keren yang terkenal dengan PV sang penyanyi yang memecahkan kaca dengan pakaian perawat. Dengan kuat dan sensual, dia menyanyikan melodi dan lirik yang menarik yang menggambarkan pandangan penyanyi terhadap dunia. Aku mendengarkan dengan kagum pada suara Asaki-san yang bernyanyi dengan suara seperti kesal dan lelah.
Tln : cari aja di yutub, shiina ringo honnou
"Enak rasanya setelah bernyanyi ya," kata Asaki-san dengan wajah segar.
Dan giliranku tiba.
Semua orang bagus sejauh ini, jadi ini sedikit tekanan.
Intro yang keren mulai mengalir.
Lagu yang kupilih adalah "Koi" milik Gen Hoshino, yang merupakan lagu tema dari drama "Nigeru wa Haji da ga Yaku ni Tatsu" berdasarkan manga shojo. Itu menjadi fenomena sosial bersama dengan apa yang disebut koi dance yang para pemerannya tarikan di ending dramanya.
"Sayu juga suka ini. Aku selalu menonton dramanya secara real time!"
"Aku juga selalu merekamnya setiap kali aku melewatkannya."
"Aku selalu penasaran dengan adegan di akhir episode dan tidak bisa menunggu sampai minggu depan."
"Aku juga melihat ini dengan onee-chan."
Aku senang aku memilih lagu yang Yoruka tahu. Untukku, ini adalah pilihan lagu yang bagus.
Pada bagian hook, semua orang menarikan koi dance sambil duduk mengikuti musik.
Tln : Dalam musik, kata "hook" merujuk pada bagian lagu yang menangkap telinga pendengar. Dengan kata lain, ini adalah lirik atau frase melodi yang membuat lagu itu berkesan.
"Terima kasih!", aku berteriak dengan antusias setelah bernyanyi
Setelah bertepuk tangan, Yoruka sepenuhnya siap untuk bernyanyi.
Lagu representatif Takeuchi Mariya "Plastic Love" dimulai dengan nada yang indah.
Dalam beberapa tahun terakhir, genre city pop telah dievaluasi kembali di luar negeri dan mendapatkan popularitas, dan tampaknya video yang meng-cover lagu ini telah mencatat jumlah penayangan yang luar biasa.
Yoruka menyanyikan sebuah lagu terkenal dengan melodi seperti orang dewasa dengan suara indah yang luar biasa.
""""" Gekiuma """"" dan kami berlima sebagai penonton memiliki kesan yang sama.
Tln : ga tau apaan
Ketika aku mendengarkan dengan tenang, aku seolah bisa melihat pemandangan malam kota yang mempesona dari lirik yang dinyanyikan dalam lagu tersebut.
Aku tidak punya pilihan selain mengagumi bahwa pacarku bisa melakukan sesuatu yang lebih dari orang-orang.
Manusia super sempurna yang di atas rata-rata dan hampir tidak punya kelemahan.
Gugup saat berhadapan dengan orang lain salah satu dari sedikit kelemahannya, tapi pada dasarnya dia pandai melakukan apa saja.
Saat berikutnya ketika dia mencoba untuk memulai hook kedua,
"Saya membawakan minuman yang anda pesan!", dan petugas masuk.
Segera, Yoruka berhenti bernyanyi.
Ada celah halus di mana hanya lagunya yang mengalir.
"Kamu bisa terus menyanyi. Petugas sudah terbiasa jadi tidak usah khawatir," kataku berbisik padanya.
"Aku tidak ingin didengar oleh orang yang tidak kukenal."
"Apa orang-orang ini tidak apa-apa?"
"Nyaris."
"Kenapa kamu tidak pergi dengan semua orang lain kali tanpa aku?"
"Mustahil. Kisumi adalah prasyarat. Prasyarat terpenting"
"B-begitukah."
Ketika dia mengatakannya dengan jujur, aku juga malu.
Petugas meletakkan minuman baru dengan cepat, mengambil gelas kosong dan segera pergi. Ini adalah pekerjaan seorang veteran.
Ketika pintu ditutup, Yoruka mulai bernyanyi lagi.
Ya, memang dia luar biasa.
Kami tenggelam dalam melodi, bahkan saat lagu berakhirpun kami tidak bisa langsung bergerak.
"Osomatsusamadeshita."
Yorka dengan lembut meletakkan mikrofon di atas meja.
"Arisaka-chan, kamu luar biasa! Bagaimana jika mengincar menjadi penyanyi? Aku pasti akan mendukungmu!"
"Yoru-senpai, ajukan audisi sekarang! Tidak, tolong bernyanyi sekali lagi! Aku akan mengambil video dan mengunggahnya ke SNS!"
Nanamura dan Sayu sangat bersemangat sampai mereka menyandarkan diri mereka ke meja.
"Aku benci menonjol, jadi berhentilah."
Yoruka dengan tegas menolak.
Bahkan jika kami semua datang ke karaoke, Yoruka tetaplah Yoruka.
Karaoke bergegas ke ronde kedua.
Masing-masing akan menampilkan suara nyanyiannya dengan lagu pilihan masing-masing.
"Bagaimana bisa Yoruka begitu pandai menyanyi?"
Di sela-sela lagu, aku mengajukan pertanyaan kepada Yoruka.
"Ibuku suka musik, dan sering memainkan lagu-lagu dari berbagai genre di rumah. Aku juga dulu belajar piano ketika aku masih kecil."
"Musik sudah mengalir setiap hari ya. Tapi bagaimana dengan bernyanyi?"
"Itu karena kakakku pandai dalam hal itu, dan aku menirunya dan banyak bernyanyi. Aku rasa aku secara alami mengalami peningkatan saat bernyanyi bersama."
"He~. Kesannya sedikit berbeda dari apa yang kamu lakukan sekarang."
Tidak terpikirkan sekarang kalau Yoruka meniru seseorang.
"Karena itu adalah cerita ketika aku masih kecil"
Yoruka menjawab dengan sedikit jijik.
"Yah, aku mengerti. Aku juga selalu bernyanyi ketika aku mandi dengan adik perempuanku. Suara itu bergema di kamar mandi."
Aku tanpa sadar berbicara tentang kenangan masa kecilku dari sudut pandang kakak laki-laki.
Meskipun secara fisik adikku-Ei-sudah tumbuh besar, tapi tentu saja ada masanya ketika dia masih balita.
Ketika aku di sekolah dasar, kami mandi bersama.
Saat berendam di bak mandi, dia sering meminta, "Kisumi-kun juga, ayo bernyanyi bersama".
"Eh? Kisumi, apa kamu masih mandi dengan Ei-chan?"
Yoruka berbalik dengan tatapan curiga.
"Mana ada! Tidak mungkin!"
"Benar juga. Ei-chan sangat menyayangi Kisumi, jadi kupikir begitu. Terakhir kali aku berkunjung, padahal dia baru keluar dari kamar mandi, tapi dia tidak terganggu sama sekali."
"Itu hanya karena Ei itu tidak berdaya. Sebaliknya, aku menyuruhnya untuk bersikap sopan dan punya rasa malu."
Aku mengeluh sambil menghela nafas.
Di musim panas, dia masih berkeliaran hanya dengan satu lembar handuk mandi, ampuni aku.
"Tidak apa-apa bukan. Mungkin dia akan membenci onii-chan nya suatu hari nanti lho? Kemudian kamu akan kesepian mengenang kembali nostalgiamu saat ini."
"Sebaliknya, itu akan menyegarkan kalau dia melepaskan kakaknya."
"Berlagak keras."
"Aku serius."
"Tapi jika Ei-chan meminta tolong, kamu akan membantunya sekuat yang kamu bisa, 'kan."
"...... Yoruka, apa sangat menyenangkan melihat kami bersaudara?"
"Kalau begitu aku tepat sasaran. Syukurlah."
Yoruka puas bahwa dirinya benar.
"Karena dia satu-satunya adik perempuan. Selain itu, kupikir itu sama dengan kakak perempuan Yoruka. Bukankah dia bekerja sama dengan Kanzaki-sensei tempo hari."
Keesokan paginya ketika dia menginap di rumahku karena hujan lebat, seseorang kebetulan melihatku mengantar Yoruka ke stasiun. Ketika itu menjadi rumor di sekolah, dengan rencana Kanzaki-sensei dan kakak perempuan Yoruka-mantan siswa Kanzaki-sensei-untuk mengatakan cerita yang sama, itu berakhir tanpa menjadi masalah serius.
"Meskipun hampir menjadi sia-sia karena Kisumi membuat pernyataan itu."
"Kakakmu marah?"
"Sebaliknya, dia terbahak-bahak. Pacar yang menarik, katanya."
Sepertinya kesan keluarga pacarku tidak memburuk, jadi aku merasa lega dan mengelus dadaku.
"Berterima kasih dan minta maaflah atas masalah ini."
"Tidak mau. Jika mau melakukannya, katakan dengan mulutmu sendiri."
"Eh? Kamu mau mempertemukan kami?"
"...... tidak!? Bukan begitu maksudku. Ini masih terlalu cepat!"
Yoruka menolak dengan tergesa-gesa.
"Kakakku menanyakan padaku dengan paksa, jadi aku hanya memberitahukannya setidaknya. Dia tahu aku punya pacar, tapi aku belum memberitahunya kalau namanya Kisumi."
"Apakah keberadaanku begitu tak tersentuh dalam keluarga Arisaka?"
Aku khawatir, dan tanpa sadar aku memastikan dengan nada serius.
"Aku hanya malu dan mati-matian menyembunyikannya. Tidak sepertiku, kakakku punya banyak teman dan kenalan, jadi sepertinya dia akan bisa mengetahui tentang Kisumi dalam waktu singkat."
"Sepertinya kakak perempuan yang overprotektif ya."
Aku mencoba untuk menangkap dengan sikap yang menyenangkan.
"Hmm, sederhananya onee-chan hanya suka bermain denganku."
"Termasuk itu, itu adalah ekspresi kasih sayang untuk adiknya."
"Tapi itu benar-benar menjengkelkan sebagai seorang adik."
Yoruka memiliki ekspresi yang rumit.
"Yah, aku ingin kamu mentoleransinya."
"Apakah itu niatmu yang sebenarnya sebagai kakak laki-laki?"
"No comment."
"Aku sudah tahu kalau Kisumi dan Ei-chan rukun."
"Itu juga. Dari sudut pandangku, aku merasa Yoruka dan kakakkmu seperti saudara perempuan yang baik."
Seperti yang bisa dibayangkan dari semua kata-kata Yoruka, dia adalah tipe orang yang terlalu menyayangi adiknya dan menggodanya.
"………. Yah, aku ingin tahu apakah kalian akan segera bertemu. Jangan menjual sanjungan dan menjadi sekutunya."
"Pada saat itu, aku akan melakukan yang terbaik untuk memuji Yoruka, jadi jangan khawatir."
"Berhenti karena onee-chan paling senang dengan yang seperti itu."
"Tidak apa-apa, 'kan. Aku ingin menceritakan pesona Arisaka Yoruka dari sudut pandangku dan tidak hanya menyimpannya."
"Kalau begitu, lain kali aku pergi ke keluarga Sena, aku akan melakukan hal yang persis sama."
Sambil kesakitanpun, Yoruka tetap mengancam.
"............. itu akan jadi sangat intens."
Ei akan senang dan terbawa dengan pembicaraan. Aku tidak yakin kalau aku bisa tetap tenang pada hari ketika bahkan orang tuaku hadir di sana.
Cukup memalukan untuk mengungkapkan sisi lain diriku dari mulut pacarku pada keluargaku.
"Kan."
Bagi mereka yang tidak terbiasa dipuji, itu adalah situasi yang cukup mengerikan.
"Heihei. Jangan masuk ke dunia kalian berdua saja."
Dengan suara ejekan Nanamura, aku kembali ke diriku sendiri.
Lagu itu berakhir sebelum aku menyadarinya.
Tampaknya empat anak lainnya memperhatikan kami.
Nanamura menyeringai dengan lubang hidungnya yang mengembang. Miyachii mengawasi sambil tersenyum. Asaki-san tertegun.
Dan Sayu mengirimkan tatapan dingin kepadaku, seorang senpai yang sedang jatuh cinta.
"Ki-senpai. Kamu bebas untuk berkhayal, tapi kurasa terlalu cepat untuk menyapa orang tua. Itu berat untuk anak perempuan."
"Tidak apa-apa, 'kan. Ini hanya permisalan."
"Berpikir tentang menikah karena romansa SMA, kamu seorang romanticist ya."
"Mana ada. Suatu hari nanti kami akan bertemu keluarga masing-masing, 'kan."
"Oh. Tidak apa-apa untuk antusias, tapi jika terlalu panas dari awal, itu akan segera padam lho."
"Sebaliknya, itu terus menyala."
"Yah, Yoru-senpai adalah wanita cantik, jadi bisa mengerti bagaimana perasaan Ki-senpai. Tapi jika kamu berharap terlalu banyak, itu tidak baik."
Sayu menegur dan memberi nasehat.
"Yukinami-san memiliki pola pikir yang datar ya."
Miyachii mendengarkan dengan penuh minat.
"Yah, ketika kalian putus, kalian akan berpisah. Bahkan jika itu bukan karena bertengkar, bagaimanapun juga kau akan kehilangan kesegaran, terbiasa, dan bosan. Dan disana, apakah kalian akan putus atau tidak adalah masalah satu sama lain."
Nanamura memberikan penjelasan yang jelas.
"Kamu tidak punya mimpi dalam cinta ya, Nanamura-kun."
"Cinta adalah kenyataan, 'kan. Bahkan seorang anak yang jatuh cinta bangun meskipun dia tidak menyukainya saat berinteraksi dengan pihak lain. Sebaliknya, mereka harus bangun. Semuanya tidak akan berjalan sesuai yang kita inginkan, dan kita tidak bisa menjadi apa yang diinginkan orang lain. ... kupikir Hasekura-chan juga ada di pihak ini."
Nanamura memiliki reaksi yang mengejutkan terhadap kata-kata Asaki-san.
"Kupikir itu karena aku tipe orang yang tidak bisa dengan mudah menyukai orang lain. Saat aku menyadari bahwa aku menyukai seseorang, itu adalah perasaan spesial. Itu mungkin sesuatu yang orang lain tidak pedulikan, tapi itu adalah hal yang menentukan bagiku."
Asaki-san menumpahkan pandangannya tentang cinta sambil sedikit menatap meja yang berantakan.
Kami mendengarkannya dalam diam.
Asaki-san, yang memperhatikan suasana, buru-buru membaca udara dan menghindar, "Yah, orang-orang dengan banyak cinta mungkin merasa seperti sedang bermimpi!"
"Itu sedikit bisa dimengerti"
Yang pertama setuju adalah Yoruka.
Kupikir mata Yoruka dan Asaki-san bertemu untuk pertama kalinya hari ini.
Aku, Nanamura dan Miyachii diam-diam terkejut.
Di atas segalanya, Asaki-san adalah yang paling terkejut.
"Terima kasih, Arisaka-san."
"Aku ingin mendengarnya sedikit lagi"
Atas permintaan Yoruka, Asaki-san melanjutkan kata-katanya.
"Menurutku romansa tidak hanya mencakup keadaan saat berkencan dengan orang lain, tetapi juga proses bertahap sebelum itu. Secara ekstrem, rasanya seperti kau bisa melakukan romansa sendiri."
"Ya" Yoruka memberi respon setuju.
"Kurasa waktu yang kuhabiskan untuk memikirkan orang yang kusuka juga merupakan romansa yang indah. Karena, hanya dengan itu saja menyenangkan, 'kan. Mungkin hanya sebuah kejadian di kepalaku, tapi walau hanya membayangkannya kita menjadi bersemangat dan kupikir itu sesuatu yang indah."
Jatuh cinta pada sesseorang---itu adalah saat yang menakjubkan.
Romansa bukan hanya tentang dihargai.
Terkadang diserang perasaan menyakitkan.
Terkadang juga cinta tak berbalas itu nyaman.
Kau ingin maju lebih jauh, tapi perasaan saling mencintai mungkin akan berakhir dengan mimpi dan ilusi.
"Apa kau berakhir dengan cinta tak berbalas atau mengakui perasaanmu? Jika kau ingin mengaku, pertama-tama kau bertukar kontak, juga undang mereka untuk bermain dan memperdalam hubungan, dan mengambil tindakan nyata. Kemudian kau akhirnya akan terhubung dengan kenyataan."
Yoruka mengangguk dengan ekspresi serius.
Jika pernah jatuh cinta, kupikir itu adalah perasaan yang diingat siapapun itu.
Ini mungkin sentimen naif atau keyakinan kekanak-kanakan.
Jika kau sering jatuh cinta, kau mungkin akan terbiasa atau menjadi tumpul.
Tapi anak muda itu belum dewasa dan sensitif --- itu sebabnya kupikir itu istimewa.
"--Apakah maksudmu memperbaiki hatimu yang patah dan menjadi dewasa?"
Sayu-lah yang membuat suara tidak puas.
"Kenapa menurutmu begitu?"
Asaki-san dengan tenang bertanya pada kouhainya.
"Itu karena berarti kamu harus menegaskan cinta tak berbalasmu dan membuat hubungan cinta yang gagal menjadi kenangan yang menyenangkan, bukan? Apakah kamu tidak frustrasi? Bukankah itu menyakitkan?”
"Hei, Sayu. Apa yang terjadi tiba-tiba?"
"Ki-senpai, tolong diam."
Sayu melotot tajam ke arahku saat aku mencoba menyela.
"... kesampingkan kenapa Sayu menjadi seperti itu, jawabannya sederhana."
"Aku ingin mendengarnya."
"Bahkan jika aku ditolak, jika itu adalah seseorang yang menanggapi dengan serius, mataku tidak salah. Kelihatannya tidak seperti itu. Itu bukan luka, itu menjadi kepercayaan diriku."
Asaki-san menjawab dengan suara yang jelas.
"Dengan cara itu, jadikan itu sebagai sumber penyemangat dan agar bisa membuat pihak lain menyesal sampai mati, kau harus menjadi wanita yang baik, 'kan."
Aku merasa seperti dia melihat kearahku untuk sesaat.
Kupikir gadis bernama Hasekura Asaki yang bisa berkata begitu, adalah gadis yang luar biasa.