Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Jika ada kesalahan ejaan, salah ketik dan yang lainnya, tolong berikan feedback di kolom komentar

I Was Assigned to Be a Manager of a Female Dormitory [WN] Chapter 9

 Chapter 9 - Tekanan gelap yang dahsyat




"Fufufu"


"Hahaha"


"..."


Hiyori melihat pemandangan yang tidak terduga. Dia kehilangan kata-katanya dan tidak menyangkanya.


Sudah beberapa menit sejak mereka bertemu. Sosok Souta dan Kotoha yang mengobrol dengan gembira di pintu depan, seolah-olah tidak perlu mendengar nasihat tentang "Kata terlarang".


"Saya lega karena manajer-san sepertinya orang yang baik. Sebenarnya, saya pulang dengan gugup hari ini ..."


"Saya juga sama. Saya gugup karena suasana dan lingkungannya berbeda dengan tempat saya bekerja sebelumnya."


"Semuanya menakutkan untuk pertama kalinya, bukan?"


"Itu benar. Saya juga tidak pandai berbicara."


"Lagi-lagi kamu bercanda."


Dia merasakanya. Hiyori merasakan suasana yang sangat bagus.


"..."


Sambil menjaga hanya wajahnya yang keluar dari ruang keluarga dan melihat ke arah pintu masuk,


(K-Kenapa...!? K-Kenapa Souta-san tidak mendapat masalah!? Itu terlalu natural!? B-Bahkan Hiyori lengah meski sedikit...)


Entah itu kemampuan beradaptasi atau kemampuan berinteraksinya, Hiyori terpesona oleh Souta, yang menunjukkan kekuatan tidak terduganya.


Dia mengerti karena dia adalah Hiyori. Kehebatan berinteraksi dengan Kotoha untuk pertama kalinya tanpa ada masalah.


Saat pertama kali bertemu, Koyuki yang tenang dan kalem yang tinggal di asrama ini bahkan menginjak ranjau darat…….


(S-Seperti yang diharapkan ... dari orang yang mengatakan bahwa dirinya adalah barang unggulan. Hiyori mengerti. Seperti yang Hiyori duga, saat ia mengatakan kalau ia tidak pernah berkencan dengan siapa pun itu bohong. Sota-san itu berengsek. Itu karena ia berengsek, jadi ia bisa mengatasinya. Luar biasa ...)


Saat ini, Hiyori berpikir dia menemukan rekan yang bisa diandalkan.


Bahkan jika seseorang menginjak ranjau Kotoha, dia pikir dengan keahlian Souta, ia entah bagaimana akan bisa menenangkannya.


"Oh, bolehkah aku bertanya satu hal, Souta-san?"


"Tentu saja. Silakan apa saja."


"Jadi ... pekerjaan apa yang kamu lakukan sebelumnya? Apa kamu di bagian manajemen ...?"


"Ah, maaf. Bukan itu, aku bekerja di bidang industri kreatif."


"Hoo....?"


Kotoha memiringkan kepalanya, membuat mulutnya berbentuk O, dan meletakkan tangannya di ujung dagunya. Dia mengibaskan rambut putihnya dan mengedipkan matanya yang bulat berwarna apel.


Ada banyak pekerjaan kreatif.


Wed produser, game designer, penulis, editor. Jika ditotal semuanya, ada lebih dari 20 subjek.


Pernyataan Souta barusan benar-benar kurang dalam kata-kata. Kau mungkin akan bingung.


"Sederhananya, pekerjaan yang saya lakukan adalah periklanan, majalah dan ... uh, saya merancang produk untuk dijual."


"Wow, jadi kamu seorang desainer! Bukankah itu harus punya kemampuan seni yang lumayan?"


"Tidak, tidak sama sekali. Ini berbeda dengan kemampuan seni mangaka."


"B-Begitu ya? Tapi kamu melakukan pekerjaan dengan luar biasa ya."


"Haha, aku senang jika kamu mengatakan itu. Namun, karena ketidakcakapanku sendiri, aku harus tetap tinggal untuk bekerja."


Dari perkenalan diri berlanjut dengan berbincang. Dan saat itulah Souta dan Kotoha mulai membicarakan hal-hal yang sulit.


Hiyori memiliki sedikit perasaan tidak nyaman.


Itu wajar untuk menjelaskan industri kreatif dengan cara yang mudah dipahami...... itu wajar tapi, caranya menjelaskan "tetap tinggal untuk bekerja," dengan menata ulang kanji itu.


Itu seperti ia melihat gadis kecil bernama Kotoha dan entah bagaimana membuatnya memahami apa yang disebut "lembur"---


(I-Itu hanya imajinasi Hiyori, 'kan!? Souta-san pastinya melihat Kotoha-san sebagai orang dewasa, 'kan!? Karena mereka berbincang dengan sangat menyenangkan...)


Firasat Hiyori yang tidak menyenangkan perlahan berubah menjadi keyakinan.


"Ngomong-ngomong, kemana Kotoha-san pergi hari ini?"


"Ini hari kerja, jadi aku pergi bekerja...?"


"Eh? Kamu pergi bekerja?"


Kali ini, Souta yang kebingungan......


"Ya. Saya resepsionis di kantor."


"Hahaha kamu bercanda lagi"


"Aku tidak......bercanda, kok"


"U-Umm... eh?"


Sekejap. Situasi berubah dalam sekejap. Hiyori yang menonton keseluruhan cerita merasakan keringat dingin di sekujur tubuhnya.


"Kamu tidak mengerti dengan melihat pakaian kantor ini? Dengan pakaian ini ..."


"Apakah itu pesanan khusus?"


"Ya! Kamu mengerti dengan baik ya? Itu benar! Saya tidak bisa menemukan pakaian kantor yang sesuai dengan ukuran saya, jadi perusahaan membuatkannya."


Kejadian itu mungkin sangat menyenangkan bagi yang bersangkutan, Kotoha menjelaskan sambil tersenyum. Di sisi lain, perilaku Souta menjadi aneh.


"M-Maafkan, Kotoha-san. Itu tidak berarti bahwa kamu bisa menyesuaikan pakaian dan ber-cosplay seperti itu......"


"Cosplay? Um, apa maksudnya itu..."


"Apakah itu membuatmu merasa seperti ...... kamu dipekerjakan?


Mendengar pertanyaan itu, Kotoha mengambil satu, dua, tiga detik untuk tersenyum.


Gogogogogo—— !!


Seketika, Hiyori bisa melihatnya. Tekanan hitam pekat yang dahsyat.


"U-Umm, Nada sopan itu, kamu melakukan yang terbaik agar itu berguna pada saat wawancara ... kan?"


"Tidak. Ini sudah biasa."


Gogogogogo, Gogogogogo —— !!!!


Tekanan yang terbakar lebih banyak lagi!


"..."


"..."


Keheningan di pintu masuk membuat hati Hiyori menjadi sesak. Sangat kuat sehingga itu menyakitkan.


Hiyori yang tanpa sadar menggerakkan mulutnya dengan terburu-buru…… melompat keluar ke koridor untuk membantu Souta.


“Ah tidak, Souta-san Souta-san! Jika kamu tidak cepat kembali ke dapur, air panas untuk membuat pasta akan meluap! Tidak baik membiarkan sumber api tetap menyala! Itu bisa menjadi kebakaran!! "


Hiyori datang dengan ribut, menunjukkan jari telunjuknya ke dapur. Itu semua untuk mendapatkan perhatian mereka berdua......Seolah itu hanyalah awalan.


"Eh!? Seharusnya sudah kupadamkan apinya...!?"


"L-Lihat! Itu akan meluap!!"


"M-Maaf Kotoha-san, saya permisi sebentar!"


Kebakaran pada hari pertamanya menjadi manajer asrama Nenek Shizuko. Tidak mungkin ia akan membiarkan masalah sebesar itu terjadi.


Souta kembali ke ruang tamu dengan berlari dari pintu masuk.


Lalu, setelah mereka berpapasan, kemudian Hiyori, yang mengenakan pakaian santai, berjalan ke pintu depan.


"Hei, Hiyori-chan... aku mungkin terkena serangan paling dahsyat yang pernah kualami..."


"Hiii!?"


Ada bayangan hitam di bagian atas wajah Kotoha, yang belum pernah Hiyori lihat sebelumnya.


"Souta-san benar-benar salah paham tentangku, kan. Ia bilang aku sedang ber-cosplay ketika ia melihat pakaian kantorku dan bahwa aku sedang mencari pekerjaan.... Nada suaraku ini untuk wawancara katanya..."


"T-Tidak!? Itu tidak benar!? Hanya saja Souta-san itu! Um um ... ia mengatakannya untuk menghidupkan suasana!"


Hiyori melompat ke sini karena merasakan krisis. Tidak ada yang namanya simulasi pertukaran untuk follow-up yang sukses.


"Menggoda kompleks bahkan jika itu untuk menghidupkan suasana itu... itu hal terburuk ketika dilakukan tanpa niat jahat, lho?"


"Awa, awawawa..."


Hiyori bermaksud untuk menyingkirkan ranjau daratnya, tapi itu membuatnya seolah-olah dia memasang perangkap berburu di atasnya ... dan membuat daya rusaknya semakin besar ketika dia menginjaknya.


Dia ... membuat bom berubah menjadi senjata kegilaan.


"Untuk saat ini aku akan masuk dulu, Hiyori-chan. Aku harus menyelesaikan kesalahpahaman ini dengan Souta-san."


Kotoha, yang melepas sepatu kecilnya dan menatanya di pintu masuk, berjalan di sampingnya, mengucapkan suara tanpa intonasi.

Post a Comment for "I Was Assigned to Be a Manager of a Female Dormitory [WN] Chapter 9"