Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Jika ada kesalahan ejaan, salah ketik dan yang lainnya, tolong berikan feedback di kolom komentar

I Was Assigned to Be a Manager of a Female Dormitory [WN] Chapter 7

 Chapter - 7 Side Kerja keras Souta dan Hiyori




Sekarang aku, menghadapi seorang gadis yang tidak dapat diduga... Hiyori.


Lelucon sepeda motor yang jatuh di pertemuan pertama benar-benar tidak lucu. Apa-apaan serangan yang luar biasa ini ... Terlalu menakjubkan untuk bisa tiba-tiba menciptakan rasa jarak ini di pertemuan pertama.


Itu adalah sesuatu yang aku tidak akan pernah bisa menirunya …….


"Ah, nama Hiyori ditulis dalam hiragana! Um, bolehkah aku menanyakan namamu?"

Tln :  Hiyori (ひより).


"Aku Hirose Souta."


“Kalau begitu, mohon bantuannya mulai sekarang, Souta-san.”


"Ya. Senang bertemu denganmu Hiyori."


Karena rasa jarak anak ini terlalu dekat, aku tanpa sadar memanggilnya tanpa honorifik. Padahal itu normal untuk mamajer menambahkan '-san'...


Namun, seperti yang diharapkan, dia memiliki kepribadian tanpa dinding. Dia tampaknya tidak peduli bahkan jika aku memanggilnya seperti itu.


"Itu... mungkin tidak sopan untuk mengatakan ini, tapi Souta-san tidak terlalu mirip dengan Rie-san, ya?"


"Ah, aku sering diberitahu bahwa wajahku lebih mirip dengan ayahku."


"Hiyori pikir juga begitu! Kalau begitu... ayahmu juga orang yang keren ya."


"..."


Seriusan, ada apa dengan anak ini. Itu bukan sesuatu yang bisa kau katakan dengan lantang...


Dia tidak terlihat malu dan mengatakannya dengan tenang...... Iniah tipe yang membuat laki-laki jatuh cinta padanya tanpa dia sadari.


"Nah, kenapa kamu tidak melepas seragam itu untuk saat ini? ... itu akan kusut, dan di kamarmu."


Karena reaksi Hiyori menakutkan, aku menambahkan alasan dan tempatnya di akhir kata-kataku.


"Apa kamu ingin melihat Hiyori melepas seragam?" Dia seperti akan mengatakan sesuatu seperti itu. Jadi aku membuat jaminan lebih dulu.


"Ah, apa mungkin kamu ingin melihat pakaian santai Hiyori?"


“......”


Kenapa kau melempar kata-kata seperti itu padahal aku sudah berjaga-jaga.......


Dia menyeringai seperti sudah memperkirakannya. Itu ekspresi yang sangat cocok untuknya.


"Ahaha, maaf. Hiyori terlalu terbawa suasana."


"Tidak, kupikir anak muda setidaknya harus seperti itu. Tidak baik untuk terlalu menahan diri."


Ketika aku memikirkannya sekarang, aku satu-satunya yang menggunakan nada kasual  ... Jika tiba-tiba menggunakan nada suara seperti ini untuk pertama kalinya, mereka pasti akan menarik diri. Aku bersyukur lawan bicaraku adalah Hiyori.


“Eh, kamu bilang anak muda, tapi Souta-san juga cukup muda, 'kan…? Melihat dari wajah dan pakaianmu.”


"Aku akan berusia 24 tahun pada hari ulang tahunku tahun ini, jadi aku berusia 23 tahun sekarang."


"Kalau umurmu 23 tahun, kamu masih cukup muda! Hanya berbeda 1, 2, 3 ... 6 tahun dengan Hiyori!"


"B-Benarkah? Bukan begitu dari sudut pandang Hiyori, kan?"


"Tidak tidak! Itu tidak benar!"


Hiyori menunjukkan senyum cerah. Aku hampir ikut tersenyum, tapi saat ini, lelucon yang dibuat beberapa waktu lalu melintas di kepalaku.


Aku akan mencoba membalas dendam.


"Kurasa begitu. Jika kamu mengatakan itu, maukah kamu berkencan denganku? Kamu mengatakan kalau aku keren barusan."


“Eh!? Oh, berkencan denganmu!? Eh… umm…”


"Hmm?"


"I-Itu ... u-umm ..."


Ada apa dengan kebingungan itu. Kenapa dia gelisah seperti itu. Aku bisa melihat bahwa jari-jari kakinya bergerak kemana-mana meskipun dia mengenakan kaus kaki panjang sampai ke paha.


Karena itu Hiyori, kupikir dia akan mengatakan "Aku tidak mau~" atau sesuatu seperti itu ... Dari awal dia tidak tahu apa artinya karena dia masih muda ...


"Hei, kamu tidak benar-benar harus menganggapnya serius. Ini lelucon, pastinya."


"Ah! K-K-K-Kamu sangat kejam! Ini bukan lelucon yang bagus di pertemuan pertama!"


"Tidak tidak, kamu menjatuhkankan sepeda motorku, itu juga bukan lelucon yang baik di pertemuan pertama kalinya. Dalam kasusku karena itu mempertaruhkan uangku."


"Dalam kasus Hiyori, itu kehidupannya!!"


"Oh, kamu cekatan."


"Hiyori juga sedikit berpikir seperti itu!"


"Ahaha"


Kepribadian yang lugas dan ceria. Sekarang, kupikir Hiyori cukup manis sampai setidaknya jika aku berpapasan dengan Hiyori di kota, aku akan berbalik untuk melihatnya. Ditambah, meski seragam musim dinginnya pasti tebal, tapi dadanya cukup menonjol.... Aku tidak percaya dia adalah JK.


Jika bukan karena kejutan di awal, aku pasti kebingungan sekarang.


"Ah, ya. Mari kita mundur sedikit, tapi biarkan aku mengatakan ini."


"A-Apa itu ..."


Dia memberiku tatapan kosong, tapi aku tidak peduli


"Kamu bilang itu mempertaruhkan kehidupanmu tapi... Aku salah satu dari barang unggulan, 'kan?"


Tentu saja, ia tidak serius berpikir kalau aku "salah satu barang ungguan,". Ini hanya gurauan untuk mengantisipasi kepribadian ceria Hiyori. Souta-lah yang ingin sedikit mengobrol untuk memperpendek jarak.


“M-Memang benar yang dipercayakan menjadi manajer asrama adalah orang yang bisa memasak dan bersih-bersih, jadi mungkin itu tidak salah…”


"... K-Kan."


Nada serius Hiyori membuatku tergagap. Aku ingin kamu menghentikan kejujuran itu dalam percakapan saat ini .... Bukan itu kata-kata yang aku ingin dengarkan.


"Ah, bolehkah aku bertanya pada Souta-san!?"


"Apa saja silahkan."


"Um! Berapa banyak wanita yang kamu kencani sejauh ini!? Pasti ada begitu banyak karena kamu membual kalau kamu barang unggulan."


Ya, aku menunggu kata-kata itu.


"Telur."


"Telur? Apa maksudnya telur?"


"Nol."


"..."


"A-Ada apa dengan wajah itu."


Hiyori menunjukkan wajah terkejut yang tidak akan aneh bahkan jika mulutnya terbuka. Mata emas seperti permatanya melebar.


Gawat, benar-benar putih …….


"Wow... tapi tidak terlihat seperti itu ya! Hiyori rasa itu sayang sekali! Padahal Souta-san adalah barang unggulan!"


"I-Itu benar."


A-Aku ingin tahu apa itu. Dengan kepribadian Hiyori, aku membayangkan dia akan dengan ringan menghinaku dengan mengatakan "Jangan khawatir!", tapi tanpa terduga dia membuat sebuah follow-up.


Dari beberapa waktu yang lalu, benar-benar berbeda dengan apa yang kuperkirakan ……. Kalau begitu aku akan mencoba sekali lagi dengan mengatakan ini.


"Kalau begitu, maukah kamu menerimaku yang seperti itu?"


"Ah, s-sudah kubilang---!"


"Hahaha, kamu tidak perlu bereaksi berlebihan seperti itu."


Penampilan yag imut pada kepribadian yang lembut dan ceria. Mungkin karena dia punya pacar, jadi Hiyori rentan dengan kata-kata ini.


"Ah, lalu apa yang enak untuk makan malam hari ini? Kurasa aku bisa menyiapkannya sampai batas tertentu selain hidangan ikan."


"U-Umm ... dari aliran percakapan ini, kenapa beralih berbicara tentang makan malam ...?"


"Ahaha, tapi ini hal yang penting. Jadi apa yang ingin Hiyori makan? Aku sedang berpikir untuk menyesuaikannya dengan hidangan itu hari ini."


Meski aku bisa memasak hidangan dasar sampai batas tertentu, aku masih kesulitan untuk membuat menu. Setiap kali aku bertanya-tanya apa yang harus dibuat, aku juga harus memikirkan keseimbangan nutrisinya.


Dalam hal ini, akan lebih mudah bagiku untuk bertanya kepada penghuni makanan apa yang ingin dia makan dan kemudian menyesuaikan nutrisi dengan lauk pauk.


"K-Kalau begitu, Hiyori ingin makan pasta. Hiyori ingin carbonara dengan banyak keju."


"Oke, Carbonara."


Ketika aku memeriksa kulkas beberapa waktu yang lalu, ada susu dan telur. Ada juga mie kering di lemari lain.


Mungkin dia membeli bahan-bahan yang bisa kugunakan untuk makan malam kemarin, seperti yang diharapkan dari ibu.


"K-Kamu benar-benar bisa memasak ... luar biasa."


"Apakah itu enak atau tidak itu masalah yang berbeda."


"Tidak tidak, aku menantikannya! Oh, dan sepertinya kamu tidak perlu menyiapkan makanan untuk dua orang lainnya hari ini. Koyuki-san dan Mirei-chan."


"D-Dua orang...? Tidak perlu membuat untuk dua orang?"


Lagi-lagi, jumlah penghuni yang tidak membutuhkan makan malam meningkat.Ditambah, itu Koyuki-san, yang kutemui sekitar saat tengah hari... Sudah pasti, aku dihindari.


"Y-Ya. Koyuki-san, Hiyori kira dia akan makan tapi... maaf."


"Hiyori tidak perlu meminta maaf. Jika dia memiliki sesuatu untuk dilakukan, mau bagaimana lagi."


Aku ingin tahu apa itu. Barusan, aku merasa bahwa "Ya" Hiyori mengandung beberapa nuansa selain ada urusan.


Kalau Mirei-san ... Sudah kuduga sepertinya ada sesuatu ... Entah bagaimana ini menakutkan. Tidak, aku terlalu banyak berpikir. Ibuku bilang mereka semua anak yang baik.


"Ah, jadi berapa banyak yang biasanya Hiyori makan? Jumlah orangnya sedikit, jadi aku ingin tahu agar tidak meninggalkan sisa makanan."


"Um... 3 bundel pasta!"


"Eh...? Tidak, aku ingin kamu memberitahuku julah yang bisa kamu makan dengan benar..."


"Biasanya Hiyori bisa makan 4 bundel! Tapi aku tidak ingin kekenyangan, jadi 3 bundel!"


"Seriusan kamu bisa makan sebanyak itu? Dengan tubuh langsing itu...?"


"Untungnya, Hiyori tidak mudah gemuk! Jadi tolong 3 bundel!"


"Y-Ya ... Jika begitu, aku mengerti."


Aku tidak berpikir Hiyori berbohong. Dan aku mengerti sampai batas tertentu. Seperti di bagian tubuh mana saja nutrisi itu diserap.


Karena itu akan menjadi pelecehan seksual, aku tidak akan mengatakannya, tapi itu cukup besar untuk JK ...


"K-Kalau begitu, Hiyori akan berganti pakaian!"


"Oke. Hati-hati saat naik tangga."


"Terima kasih!"


Kemudian Hiyori keluar dari ruang keluarga menuju koridor.


Ketika punggungnya sudah tak terlihat ...... aku bergumam.


"Yah, meskipun cukup berisik, tapi mudah diajak bicara."


Jika Hiyori ada di sampingku, aku mungkin bisa lebih cepat terbiasa ...... pikirku.

***



"Uuuuu... Hiyori sangat gugup...!"


Hiyori yang memasuki kamarnya di lantai dua ... menyelam ke tempat tidur dengan masih memakai seragamnya.


Dada yang menonjol tertekan oleh pakaiannya, dan dia menggerak-gerakan kakinya tanpa mengkhawatirkan itu.


(Ah, sudah lama sejak Hiyori berbicara dengan laki-laki seperti itu ...)


Bisikan Hiyori yang berbaring telungkup di tempat tidur teredam.


"Sudah lama sejak Hiyori berbicara dengan laki-laki seperti itu."


Itulah kebenaranya. Sekolah yang dihadiri oleh Hiyori bukanlah sekolah campuran. Itu sekolah khusus perempuan, sekolah perempuan. …… Ditambah, sudah dari SMP.


Pada saat dia mencapai pubertas, dia tinggal di lingkungan di mana hanya ada sesama permpuan.


Saat berbicara dengan Souta, dia menyembunyikan kegugupannya yang seakan-akan jantungnya akan keluar dari mulutnya.


"Syukurlah Souta-san tidak marah dengan lelucon tentang sepeda motor... itu melegakan..."


Ada fakta bahwa Hiyori yang pulang dari sekolah perempuan itu membeku ketika melihat sepeda motor yang diparkir di tempat parkir asrama.


(B-B-B-B-Bagaimana ini...!? Anak Rie-san sudah ada di dalam!! Bahkan jika masuk kedalam, baru Hiyori yang pulang, 'kan!? H-Haruskah Hiyori menunggu yang lain pulang...... T-Tapi Kotoha-san mengatakan untuk membantunya agar ia bisa terbiasa……)


—— Dia berada dalam keadaan seperti itu selama 20 menit.


Hiyori, yang sedang berpikir...... entah bagaimana, entah bagaimana, memikirkan percakapan menggunakan sepeda motor sebagai bahan candaan, dan mati-matian melakukan simulasi.


Itulah lelucon itu.


"Hiyori sangat malu saat bilang keren... Sepeda motornya baik-baik saja, tapi Hiyori malu tentang Souta-san..., Uu."


Tidak ada di masa lalu dia berkata "keren" secara langsung kepada lawan jenis. Hari ini adalah pertama kalinya.


Dan... ini juga.


(Lelucon untuk berkencan, itu berbahaya ... Soalnya itu pertama kalinya ada yang mengatakan itu pada Hiyori...)


Dibutuhkan 20 menit untuk memasuki asrama putri. Tidak mungkin untuk sampai pada kata itu tidak peduli seberapa banyak dia memikirkannya.


“Eh!? Ah, eh… u,umm…”


Itu wajar untuk memiliki reaksi polos seperti itu.


"P-Pastinya Sota-san berbohong... Ia tidak bisa berkata seperti itu kecuali ia berkencan dengan banyak gadis... K-Kalau dipikir-pikir, seharusnya orang yang bisa memasak tidak populer kan... Ia tidak bisa menunjuk dirinya dengan barang unggulan kan ...!?"


Kesalahpahaman yang tak terduga di sini.


“Hiyori… apa itu salah menghiburnya seperti itu!? Itu karena rasanya Hiyori sudah berkencan dengan berbagai orang…! Ia merasa Hiyori bisa menanganinya! Jika Souta-san tahu kalau Hiyori tidak berkencan dengan siapa pun, ia pasti akan tertawa terbahak-bahak..."


Aaaaaaah! teriak Hiyori menggeliat.


Dia harus melepas seragamnya dan berganti ke pakaian santainya tapi ... situasi ini. Ini juga memalukan untuk memperlihatkan pakaian santainya pada souta.


"A-Apa Hiyori punya pakaian santai yang lucu ... J-Juga, lucu dari sudut pandang laki-laki itu seperti apa!?"


Hiyori sangat ceria dan gaduh sehingga Souta salahpaham dengan berpikir bahwa dia populer.


Identitas sebenarnya adalah JK yang imut dan polos…….

Post a Comment for "I Was Assigned to Be a Manager of a Female Dormitory [WN] Chapter 7"