Watashi Igai to no Love Comedy wa Yurusanai n Dakara ne [LN] V2 Chapter 1.5 Interlude 1
Interlude 1
Ketika aku sedang menunggu di depan ruang konseling siswa sambil bermain dengan smartphone-ku, pintu tiba-tiba terbuka.
Yang bergegas keluar adalah teman sekelasku, Arisaka Yoruka. Nama panggilannya adalah Yoruyoru.
“Are, hanya Yoruyoru?”
“Miyauchi-san? Kenapa, disini?”
"Aku sedang berpikir untuk menghibur temanku jika dia merasa sedih, tapi sepertinya itu tidak perlu ya. Apa Sumisumi masih diomeli?"
“Kisumi harus lebih merenungkannya!” kata Yoruyoru menggembungkan pipinya dan marah.
"Kamu sedang tidak dalam mood yang baik ya. Apa kamu sebegitunya membenci pernyataan itu?"
Meskipun dia dengan berani hadir untuk membantu pacarnya, pada akhirnya dia keluar sendirian.
“Daripada membencinya, itu lebih ke terganggu dengannya...... Semua orang tahu bahwa Kisumi dan aku berkencan."
Seorang gadis cantik tiba-tiba kebingungan.
Bahkan seorang yang bukan anak laki-laki akan berdebar melihat gap itu.
“Yoruyoru curang. Apapun yang kamu lakukan terlihat imut.”
“Eh, apa aku terlihat aneh?”
“Tidak, kupikir itu bagus. Meskipun Yoruyoru yang tenang itu cantik.”
Aku merespon dengan tersenyum pada temanku yang memperlihatkan wajah emosional dari wajahnya yang tertata.
“Hei, Miyauchi-san. Bisakah kamu mendengarkan ceritaku?
Tidak biasa baginya untuk mengundang seseorang.
“Apa tidak apa-apa tidak menunggu Sumisumi?”
"Hari ini, aku menyuruh Kisumi pulang sendiri. Ia akan terbawa suasana jika tidak mendapat hukuman.”
“Pulang sekolah sendiri itu hukuman, ya......”
Sepertinya menyakitkan bagi Yoruyoru untuk tidak bisa pulang dari sekolah dengan pacarnya hanya untuk satu hari.
Jika dia benar-benar berpikir itu adalah hukuman, seberapa besar dia jatuh cinta pada Sumisumi?
“Hm? Apa itu terlalu kejam ya. Aku secara spontan mengatakan bahwa line juga dilarang ..."
Itu adalah cinta yang tak berujung.
"Itu bukan masalah besar. Selain itu, kamu akan memaafkannya besok, kan?"
“Y-Ya. Bagaimanapun aku juga, akan bersabar hari ini.”
Wanita tercantik di sekolah terlihat sedih secara terang-terangan.
“Tidak, Yoruyoru sendiri sudah terlihat tidak tahan!”
Aku bermain-main dengan lengan panjang dari hoodie kebesaranku.
“Cepatnya! Itu terlalu cepat. Kamu baru saja keluar dari ruang konseling siswa, tapi kamu sudah menyesalinya?!? Ketika kamu bergerak secara impulsif seperti itu, tidak ada bedanya dengan saat kamu memutuskan Sumisumi!"
Mau tak mau aku memarahinya sebagai orang yang membantu mereka berdua yang seperti akan putus.
"Aku tahu. Aku juga pikir aku harus tetap tenang, tapi ketika aku menyadarinya, aku mengatakan itu....."
"Selanjutnya, aku tidak bisa membantumu lho. "
Aku menolaknya dengan terus terang seolah mencoba mengancamnya.
Seketika, Yoruyoru yang panik megubah ekspresi wajahnya.
“Karena itu Miyauchi-san! Biarkan aku berkonsultasi padamu setelah ini. Kumohon!”
“Mau bagaimana lagi, dasar Yoruyoru ini. Yosh, setelah ini adalah Girl Talk dan laki-laki dilarang masuk.”
Aku memukul dada kurusku.
Dada Yoruyoru yang bergembira memantul.
Saat hendak menuruni tangga, kaki Yoruyoru tiba-tiba berhenti.
“Ada apa?”
“----- sepertinya, aku merasakan ada seseorang yang memperhatikan.”
Aku melihat ke belakang dan melihat ke koridor, tetapi tidak ada seorang pun di sana.
"Bukankah Yoryoru selalu dilihat oleh orang-orang?"
"Ini berbeda dari biasanya. Apa itu, sepertinya aku baru saja merasakannya baru-baru ini....”
Gadis cantik, yang menarik perhatian adalah sudah seperti menjadi takdirnya, melihat kembali ingatannya dengan wajah serius.
“Merasakan tatapan itu, bukankah itu hebat......”
"Kupikir itu karena aku sensitif terhadap tatapan orang."
"Jika kamu khawatir, mau kembali untuk konsultasi dengan sensei?"
"Tidak perlu melebih-lebihkannya sampai kesitu."
Sambil mengatakan itu, Yoruyoru melihat ke belakang berkali-kali seolah mencari tatapan itu di koridor.
"Jika kamu memiliki masalah, selalu beri tahu aku. Meskipun itu hal yang sulit untuk mengatakannya bahkan pada Sumisumi, tapi karena kita sesama perempuan jadi katakan saja."
"Ya, terima kasih. Aku senang Miyauchi-san ada di sini."
Kami menuju ke pintu masuk.
Saat aku berjalan, Yoruyoru mengatakan dengan jujur tentang perasaannya.
"Kisumi itu, ia sudah bilang kalau kami berkencan, jadi aku tidak perlu menyembunyikannya lagi, kan?"
“Ya.”
"D-Dengan kata lain, aku bisa berhubungan dengannya sebagai kekasih bahkan di luar ruang persiapan seni, dan aku mungkin tidak bisa menahan keinginanku untuk menyentuhnya...."
“Aku bertanya-tanya hal seperti apa yang ingin kamu bicarakan sampai kamu membuat wajah sangat serius seperti itu, tapi ternyata itu adalah kegelisahan yang imut ya.”
Aku merasakan antiklimaks.
"Apa ini masalah tingkat rendah?"
“Jika aku harus mengatakannya dengan jelas, khawatir dengan bermesraan sepanjang waktu itu entahlah. Yoruyoru, kamu terlalu antusias.”
“Kamu benar. Itu tidak bagus, aku akan jatuh menjadi bakappuru menjijikan.”
"Kamu menyeringai lho. Bukankah ini sudah terlambat?"
“Tidak mungkin! Apa yang harus kulakukan, Miyauchi-san!”
Yoruyoru berusaha keras untuk menyembunyikan pipinya yang melembut dengan memegangi wajahnya dengan kedua tangannya.
“Bukankah tidak apa-apa melakukan apapun yang Yoruyoru suka.”
“Jangan bingung. Jangan mengabaikanku. Jangan menyerah. Kita teman bukan!”
Meraih lengan bajuku, Yoruyoru meminta bantuan.
“Soalnya, kamu hanya memamerkan pasanganmu, ‘kan,” aku tidak punya pilihan selain tertawa.
“Tidak ada yang seperti itu! Aku benar-benar dalam masalah."
“Ah sepertinya Sumisumi dikalahkan oleh gap ini. Aku yakin.”
Siapapun pasti akan tergila-gila jika diandalkan oleh gadis luar biasa cantik.
“Jangan yakin seenaknya seperti itu! Aku akan meledak jika melakukan yang kusuka! Tolong aku!”
“Aku bukan orang bodoh yang akan masuk kedalam masalah sepasang pacar.”
“M-Miyauchi-san!”
Sangat menyenangkan untuk menggoda Yoruyoru yang sedang memohon seperti ini. Itu sebabnya aku lega dengan situasi saat ini.
“...... dasar, aku senang kalian kembali seperti semula.”
"Ya. Aku tidak akan mengatakan untuk putus lagi. Aku tidak ingin Kisumi terluka."
Yoruyoru juga sepertinya belajar dari pengalamannya.
Aku terkejut mendengarnya kemudian. Tampaknya Sumisumi mendapat pengakuan dari Hasekura Asaki, perwakilan kelas yang sama, setelah Yoruyoru mengirim pesan untuk putus secara impulsif.
Aku merasa Asaki-chan dekat dengannya, tapi aku tidak berpikir dia akan mengaku.
Sebagai sesama gadis, aku kagum padanya karena bisa mengungkap sebuah percintaan di waktu yang tepat.
Selain itu, meskipun dia menghadapi situasi seperti itu, Yoruyoru yang mendapatkan kembali pacarnya dengan kerja keras juga cukup luar biasa.
“Dari awal, pelaku yang menyebarkan rumor itu yang salah.”
“Sejujurnya aku tidak terlalu peduli untuk mencari pelakunya."
“Yoruyoru, kamu tidak marah?”
"Tentu saja, aku marah pada awalnya. Mereka mencuri pandang kehidupan pribadi orang dan membicarakannya tanpa izin. Tetapi sebagai hasilnya, kupikir ikatan dengan Kisumi semakin dalam."
Tidak ada tanda-tanda ketakutan seperti sebelumnya pada penampilan Yoruyoru yang sepertinya sudah tenang.
"--- Ah, aku lupa memberitahu Kisumi satu hal."
Setelah berganti sepatu, Yoruyoru mengeluarkan smartphone-nya dan membeku.
“Hari ini line dilarang......”
“Jika itu hal yang penting, tidak apa-apa menelponnya, ‘kan?”
“Kalau begitu aku gagal membuatnya merenungkan perbuatannya. Aku akan menyampaikannya besok.”
“Kamu yakin? Seorang gadis baru mungkin muncul di depan Sumisumi pada selang waktu itu lho~”
Aku mengatakan itu dengan setengah bercanda.
“Jangan mengancamku. Ia membuat pernyataan itu pagi ini. Tidak mungkin ada hal seperti itu."
“Benar juga~”