Watashi Igai to no Love Comedy wa Yurusanai n Dakara ne [LN] V1 Chapter 11
Chapter 11 - Cinta itu terlalu mencolok
Yoruka menginap dirumahku,dan sekarang hari senin.
Ditengah perjalanan ke sekolah, aku merasakan tatapan aneh dari sekitar. Saat aku berbalik, siswa tahun kedua yang sama denganku dengan cepat memalingkan mata. Itu terjadi berkali-kali.
“Apa itu?”
Aku mengganti sepatu dan mencoba pergi ke kelasku,
“Hei hei, apa kamu Sena-kun dari tahun kedua?”
Dua siswa perempuan yang tidak kukenal memanggil.
“Itu benar?”
Aku menjawab dengan hati-hati.
Kedua gadis dengan wajah penasaran itu saling memandang, lalu salah satunya bertanya secara terang-terangan.
“--- apa itu benar kalau kamu berpacaran dengan Arisaka-san?”
“Kenapa kamu menanyakan pertanyaan seperti itu?”
Aku berpura-pura menjadi junior yang baik, menjawab dengan suara cerah seolah-olah aku terkejut karena pertanyaan itu dan balik bertanya.
Aktingku sepertinya berhasil. Mereka terang-terangan putus asa.
“Ada rumor yang mengatakan kalau kamu mengantar Arisaka-san sampai ke stasiun pada sabtu pagi. Apa dia benar-benar bermalam dan pulang saat pagi?”
“Arisaka-san itu, apa itu Arisaka Yoruka yang berada di kelas yang sama denganku?”
Aku bereaksi seolah-olah itu adalah masalah orang lain, dan terkejut karena mereka mengarahkan rumor itu ke orang yang salah.
“Are, salah orang?”
"Apakah senpai melihatnya secara langsung?"
"Tidak tapi ..."
Jadi begitu. Sepertinya seseorang telah melihat kami berpisah di stasiun, dan telah menyebar hingga pagi ini. Ini adalah hal yang menakutkan di era SNS.
"Apakah ada bukti rumor itu?"
“Aku tidak tahu. Tidak ada foto, hanya cerita seperti itu yang datang kepada kami."
Untuk saat ini, aku lega tidak ada yang mengambil foto.
“Apa ada kepastian bahwa itu adalah aku dan Arisaka-san? Dan apakah kamu benar-benar berpikir bahwa aku dan Arisaka-san berpacaran?"
Aku menyerang diriku sendiri, dan menyangkal rumor itu.
Kedua gadis tahun ketiga itu saling memandang lagi dan mengatakan “Itu benar,” dengan kontak mata mereka. Tampaknya mereka yakin bahwa tidak mungkin ada pasangan yang memiliki banyak perbedaan seperti kami.
“Dari awal, apakah itu benar-benar Arisaka-san? Mungkin saja kebetulan itu adalah gadis yang mirip dan mereka salah mengiranya, ‘kan.”
“Ahaha, mungkin begitu.” “Maaf menanyakan hal yang aneh.”
Gadis-gadis tahun ketiga itu dengan cepat meninggalkanku.
Aku melepaskan topeng junior yang bingung karena diajak bicara oleh senior yang tidak dikenal. Aku(boku), aku mengatakan sesuatu seperti itu ya. Aku merenungkan situasi ini.
Tln : jadi dari tadi Kisumi pas ngobrol sama 2 senpai itu pakenya boku/僕, bukan ore/俺 kaya biasanya.
Aku berhasil menipu mereka berdua dengan alasan tidak ada bukti, tapi aku tidak bisa menjelaskan kepada semua siswa yang mengetahui rumor tersebut.
Waktu dan tempat, dan tidak hanya Yoruka tapi aku juga telah diidentifikasi. Tampaknya ada seseorang yang telah menyaksikannya.
Sering dikatakan bahwa ada telinga di dinding dan mata di pintu.
Semua orang sangat tertarik tentang percintaan orang lain. Ini bukan informasi yang pasti karena tidak ada bukti foto, itu hanya ditingkat rumor, tapi mungkin itu sudah menyebar cukup luas.
Bagaimanapun, itu adalah gosip pertama Arisaka Yoruka yang itu.
“Apa Yoruka baik-baik saja ya.”
Hal yang paling mengkhawatirkan, tidak lain adalah Yoruka.
Tipe orang yang tidak mencolok sepertiku tidak terkenal di sekolah, jadi mereka bisa dengan mudah ditipu. Namun, jika berbicara tentang gadis yang luar biasa cantik seperti Yoruka, agak sulit untuk salah mengenalinya.
Dimensi kecantikannya sangatlah berbeda dengan yang lain.
Karena jumlah penyebaran orang meningkat, detail dihilangkan dan spekulasi ditambahkan. Itulah mekanisme rumor memiliki sirip dan ekor. Omong kosong yang tidak berdasar disampaikan dari mulut ke mulut seolah-olah itu adalah fakta.
Mengungkap keberadaan lemah sepertiku dalam waktu yang tidak terlalu lama, dengan hanya satu poin yaitu Yoruka pulang di pagi hari dengan seorang laki-laki.
“Sialan, aku ceroboh.”
Sambil menaiki tangga, aku meludahkan kata-kata itu dengan suara kecil.
Hari itu aku jelas tidak seperti biasanya.
Betul sekali. Aku belum cukup dewasa untuk menghabiskan malam dengan gadis yang kusuka dan tetap seperti biasa.
Pada awalnya, Yoruka menolak untuk diantar.
Namun, aku sulit untuk berpisah, dan berjalan bersama ke stasiun, mengatakan "Ini adalah jalan-jalan di pagi hari untuk membantu pencernaan".
Memang benar Arisaka Yoruka bermalam dan pulang saat pagi. Tentu saja tidak ada kejadian yang akan dicurigai. Tapi apa pun kebenarannya, yang dibutuhkan hanyalah bahan untuk membuat mereka berpikir demikian.
"...... ini adalah kesalahanku."
Saat aku memasuki ruang kelas, aku merasakan tatapan dari sana-sini seolah-olah aku sedang dicari-cari.
Yoruka masih belum berangkat.
Aku duduk di kursiku dan mengirim pesan ke Yoruka di bawah meja.
Kisumi: Yoruka. Maaf, ini salahku. Sepertinya ada seseorang yang melihatku mengantarmu ke stasiun pada sabtu pagi. Orang-orang disekitar mungkin akan menatap kearahmu, tapi abaikan saja seperti biasa. Itu hanya rumor sementara. Jangan khawatir. Jika ada masalah, katakan saja padaku.
Seperti memberikan semangat pada Yoruka, dan itu benar-benar menjadi teks yang kudoakan.
Aku mengirim pesan dan memperhatikan bahwa aku bahkan lupa membuat baris baru disana.
Aku melihat ke sekeliling kelas.
Teman-teman sekelasku yang sudah tidak asing denganku, tiba-tiba merasa takut.
“Apa benar itu Sena-kun?” “Pasti salah lihat, ‘kan?” “Bukankah mereka tidak seimbang?” “Pasangan dengan banyak perbedaan.” “Tapi saat turnamen permainan bola Arisaka-san memberikan dukungan padanya.”
"Bukankah itu hanya kebetulan?" “Maksudku, kenapa mereka berdua berpacaran?”
“Jika itu Arisaka-san, dia bisa memilih orang yang lebih keren, sayang sekali.”
Itu bukan urusanmu.
Anehnya, suara semua orang terdengar keras.
Itu hanyalah obrolan bagi mereka. Tidak ada maksud buruk disana. Tapi aku merasa tidak nyaman sebagai orang yang dibicarakan.
--- Ini adalah kehidupan sehari-hari yang Yoruka rasakan.
Betapa pengapnya hidup yang selalu menarik perhatian orang lain.
Apalagi bagi manusia seperti Yoruka yang tidak ingin diperhatikan oleh orang lain, itu tidak lain adalah neraka.
Setelah beberapa saat, satu orang lagi yang dibicarakan muncul di kelas.
Disana, ada seorang wanita cantik yang kehilangan ekspresinya, seolah-olah kegembiraan saat menginap itu adalah kebohongan.
Seolah mengenakan bulu tajam agar tidak ada siapapun yang mendekat, gadis tercantik di sekolah yang murung tanpa ampun menghancurkan lingkungan sekitar.
Bahkan akupun tidak bisa bertukar pandang dengannya.
Seolah-olah dia tidak peduli, seolah-olah aku tidak ada hubungan dengannya.
Kemudian, Kanzaki-sensei berdiri di podium, dan perwalian pagi dimulai.
***
Waktu berlalu tanpa aku bisa mendapat kesempatan berbicara dengan Yoruka.
Aku tidak bisa memikirkan cara pasti untuk memadamkan rumor tentang Yoruka yang pulang di pagi hari. Berapa lama aku harus menunggu sampai sang waktu menyelesaikan masalah ini. Aku bukan orang yang cukup berpengaruh untuk mengubah persepsi orang-orang di sekitar hanya dengan satu suara.
Sena Kisumi adalah anak laki-laki biasa-biasa saja tanpa kelebihan atau karakteristik khusus.
Aku bukan orang yang cukup kuat untuk mengubah banyak hal sekaligus secara langsung.
Aku kesal dengan ketidakberdayaanku. Aku ingin menjadi laki-laki yang lebih seimbang dengan Yoruka. Aku ingin kekuatan untuk melindunginya dari rumor konyol seperti ini.
Hari inipun, saat istirahat makan siang, Yoruka segera meninggalkan kelas.
Sejak awal dia berusaha menyembunyikan cinta ini.
Aku juga bermaksud pergi ke ruang persiapan seni, tetapi apa yang harus kulakukan?
Minta maaf? Berunding? Menyesal? Menghiburnya?
Rumor tidak akan hilang bahkan jika kami membagikan perasaan kami. Terlepas dari kenyataan itu, itu sudah menjadi situasi yang tidak diinginkan dan tidak menyenangkan bagi Arisaka Yoruka ketika semua orang memperhatikan dirinya.
“Nee nee, Kisumi-kun. Punya waktu sebentar?”
Asaki-san datang memanggil.
“Apa?”
“Apa rumor itu benar?”
“Rumor apa?”
“Jangan bermain bodoh. Cerita tentang Arisaka-san yang diantar ke stasiun oleh Kisumi-kun pada sabtu pagi. Apa kalian berdua berpacaran?”
"Itu rumor yang sangat spesifik ya."
"Seorang anak dari klub upacara minum teh yang sama mengatakan itu. Jadi bagaimana?"
“Bagaimana, katamu. ... tunggu, Asaki-san. Kapan kamu mendengar rumor itu?”
“Pada hari sabtu.”
“Sekolah libur saat itu, ‘kan.”
“Klub upacara minum teh ada kegiatan saat itu.”
“------“
Saat aku sedang berbicara dengan Asaki-san, Nanamura tiba-tiba menyilangkan bahunya padaku.
“Hasekura-chan, maaf tapi aku pinjam Sena.”
“Sumisumi, ayo makan siang bersama Nanamuu,” Miyachii juga datang.
“Tidak ada penolakkan.” “Let’s go.”
Aku dibawa secara paksa oleh mereka terlepas dari niatku.
***
“Rumor tadi, katakan apa yang sebenarnya terjadi?” “Ya apa yang sebenarnya terjadi?”
Nanamura dan Miyachi mendekatiku dan duduk di meja di ruang kelas yang kosong. Ini agak seperti gaya interogasi.
"Aku akan tetap diam."
"Kupikir itu tidak berguna sekarang."
Nanamura, yang membanggakan tinggi badannya yang setinggi 190 cm, menonjol dalam arti yang berbeda dari Yoruka. Tidak peduli berada di kerumunan orang yang seperti apapun, kepalanya selalu menonjol keluar. Karena itu, kata-katanya penuh dengan perasaannya yang sebenarnya.
Apakah itu benar atau salah tidak masalah, itu hanya topik yang merangsang rasa ingin tahu.
"Yoruyoru, dia terlihat seperti seorang aktris, jadi dia sangat menonjol."
“...... kau benar.”
Aku terpancing oleh pendapat objektif Miyachii, dan akhirnya ketahuan.
Lalu, aku mengaku kepada mereka berdua bahwa aku berpacaran dengan Yoruka.
"Jadi --- apa kau melakukannya?"
Nanamura mengajukan pertanyaan dengan senyum menebak.
"Situasinya jadi seperti ini sekarang karena ada pria kotor sepertimu, ‘kan!”
"Mau bagaimana lagi. Semua orang suka membicarakan tentang seks orang lain."
Aku merasakan perbedaan kekuatan popularitas yang luar biasa dengan Nanamura ketika ia bisa mengatakan empat huruf ‘seks’ dengan terang-terangan seolah itu bukanlah apa-apa.
“Aku tidak melakukannya! Hari Jumat hujan deras, jadi kami memutuskan untuk berteduh dirumahku, dan adik perempuanku suka dengan Yoruka, lalu itu berlanjut menjadi menginap! Itu saja!”
“Ei-chan itu imut ya. Jika dia meminta sesuatu padaku, mungkin aku tidak bisa menolaknya.”
Miyachii pernah bertemu dengan Ei sekali.
“Eh, adik Sena imut? Perkenalkan padaku lain kali!”
“Aku akan membunuhmu jika kau meletakan tanganmu padanya!”
Aku menjadi marah.
“...... dasar siscon.” “Imut adalah keadilan.”
Mari kita kembail ke topik utamanya.
Aku akan menjelaskan detailnya sampai sekarang pada mereka berdua.
"Sumisumi dan Yoruyoru mulai berpacaran di tahun kedua mereka, dan keesokan pagi setelah dia menginap, seseorang melihatnya."
“Terlepas dari Arisaka-chan, jika mereka juga sampai tahu Sena yang memiliki wajah seperti mob ini, pelaku yang menyebarkannya bisa dipersempit.”
"Aku tidak peduli mencari pelakunya! Pokoknya, aku tidak ingin Yoruka kesulitan."
Yang kuinginkan adalah, hanya pemecahan situasi ini.
"Apa tidak apa-apa? Aku setidaknya akan membantumu menemukannya."
Ace klub basket itu mengepalkan tinjunya. Terima kasih karena sudah memikirkanku, tapi jangan gunakan kekerasan.
“Aku mengerti keinginan Sumisumi, tapi apa Yoruyoru sudah mengatakan apa yang dia inginkan?”
“Dia sudah membaca line dariku, tapi tidak ada jawaban. Lalu seperti yang kau tahu, aku tidak bisa berbicara dengannya, yang memiliki aura ‘jangan bicara denganku’ saat ini.”
“Kalau begitu, aku akan berbicara dengan Yoruyoru.”
Miyachii menawarkan itu seperti itu adalah hal yang wajar.
"Itu bagus. Bahkan jika itu Sena, jika kau bertemu Arisaka-chan dengan buruk dalam situasi saat ini, kredibilitas rumor akan meningkat."
“Tapi......”
Aku tidak tahu apakah itu jawaban yang benar untuk melibatkan Nanamura dan Miyachii dalam hubungan cinta kami.
Smartphone-ku bergetar di sakuku saat aku sedang kebingungan.
Yoruka: Karena salahku, Sena mendapat masalah ini. Aku minta maaf. Ayo kita putus.
Padahal akhirya dia memanggilku dengan nama belakangku, tapi sekarang dia kembali ke nama keluargaku lagi.
"Sena?" "Sumisumi, kamu terlihat pucat."
Aku tercekik sejenak dan tenggelam. Dengan satu pesan, hatiku didorong ke dalam jurang. Perasaanku tidak bekerja dengan baik dan aku hanya ditelan oleh ketidaknyamanan yang tak terkatakan ---
“----, jangan menyimpulkannya sendiri!”
Aku berteriak menghadap ke langit-langit.
Dia memikirkannya sendiri, dan memutuskannya tanpa mempertimbangkanku.
Aku tidak tahu apa yang dia pikirkan dan rasakan, tapi ini sangat keterlaluan!
“Jangan tiba-tiba berteriak.”
"Sumisumi juga bisa marah, ya," kata Miyachi menatap dengan heran.
“Lihatlah ini!”
Dengan masih penuh dengan emosi, aku menunjukkan layar smartphone-ku kepada keduanya.
“...... Arisaka-chan, meskipun terlihat seperti itu, sepertinya mentalnya lemah ya.”
“Yoruyoru, dia tidak punya teman untuk dimintai saran, jadi dia terlalu khawatir dan menyiksa dirinya sendiri.”
Dua orang yang memahami sosok sejati Arisaka Yoruka berakhir dengan pendapat yang sama denganku.
“Jadi. Apa Sumisumi menerima ini?”
“Tidak mungkin, ‘kan!. Aku akan menemuinya dan berbicara dengannya secara langsung!"
Jika Yoruka benar-benar ingin putus, aku harus menertimanya pada akhirnya.
Tapi, ini berbeda.
Aku pun tahu itu.
“Nanamuu, hentikan Sumisumi!”
“Dimengerti!” dari belakang, aku diremas oleh lengan berotot.
“Hei lepaskan, Nanamura! Kenapa kau menghentikanku?”
"Bahkan jika kamu menemuinya secara emosional seperti ini, itu akan memiliki efek sebaliknya pada Yoruyoru."
Miyachi menatap mataku.
“Sumisumi. Apa kamu punya kesiapan untuk tidak melepaskannya? Kupikir berpacaran dengan Yoruyoru itu sangat sulit.”
“Tentu saja. Dari awal aku mengakui perasaanku padanya aku sudah memahami hal itu.”
“Kalau begitu, serahkan padaku. Ah, jangan balas line darinya.”
“Apa tidak apa-apa? Hal seperti ini, mengandalkan Miyachii itu......”
“Sekarangpun, kita teman, ‘kan. Kalau begitu percayalah. Kisumi-kun.”
Dengan penuh percaya diri, Miyachii mengatakan itu.
***
Istirahat makan siang, sejak aku mengirim pesan ke Kisumi untuk putus, aku tidak bisa bergerak selangkahpun.
Aku berada di ruang persiapan seni.
Itu tidak terlalu buruk, tapi aku tidak punya keinginan untuk kembali ke kelas, dengan kata lain, itu sulit untuk pergi dari sini, dan sebelum aku menyandarinya, ini sudah jam sepulang sekolah.
Sekarangpun masih belum ada balasan dari Kisumi.
Sudah ada tanda dibaca, jadi ia seharusnya sudah melihatnya.
Sebenarnya aku sedikit berharap ia datang menemuiku disini. Tapi, tidak peduli berapa lama waktu berlalu, Kisumi tidak muncul. Tentu saja. Aku secara sepihak mengatakan untuk putus. Itu wajar untuknya marah.
Mau bagaimana lagi jika ia muak dengan perempuan egois sepertiku.
Aku mengerti bahwa itu adalah reaksi berlebihan di kepalaku.
Tapi hatiku tidak bisa menahannya.
Jika ini masalahnya, aku yakin itu memukul Kisumi dengan keras. Ia akan menerimanya karena ia baik. Tapi, aku tidak ingin menyakiti orang yang kucintai. Setelah semua yang terjadi, aku takut dibenci Kisumi.
Karena itu, sebelum aku dibenci olehnya, aku mengakhiri ini. Berpikir demikian, aku mengirim pesan dalam keadaan gelisah.
“Kenapa semua orang mengganggu.”
Aku hanya ingin menghabiskan waktu bersenang-senang dengan orang yang kucintai, tapi kenapa mereka tidak membiarkanku?
“......, aku harus mengambil tasku.”
Tidak akan ada seorang pun di kelas saat ini.
Bahkan sekarang, kakiku terasa berat dan tidak ingin bergerak.
Lalu, pintu ruang persiapan seni diketuk.
Aku menguatkan diri dan menatap pintu.
“Yoruyoru~~. Ini aku. Hinaka~~”
Dia memanggil dengan suara lucu yang pelan.
Miyauchi Hinaka.
Gadis mungil yang dekat dengan Kisumi. Pada saat turnamen permainan bola, dia diminta oleh Kisumi untuk selalu bersama denganku. Saat ada seseorang yang berbicara padaku, dia menjadi dinding dan dia yang menanggapi mereka, sejujurnya aku terselamatkan olehnya. Seorang anak misterius yang terlihat aneh tetapi memiliki suasana yang lembut. Lebih mudah berbicara dengannya dibandingkan dengan yang lain, dan aku juga mengingat namanya, yang tidak biasanya bagiku.
“Aku masuk ya.”
Dia muncul dan tersenyum ketika dia menemukanku.
“Syukurlah. Kamu masih disini.”
“Kenapa, Miyauchi-san......?”
"Aku hanya ingin melakukan pembicaraan rahasia dengan Yoruyoru. Aku meminta Sumisumi untuk memberitahuku di mana kamu berada. Maaf ya."
“...... begitu.”
“Jangan terang-terangan kecewa seperti itu. Apa kamu sebegitu inginnya Sumisumi datang?”
“Bukan begitu!”
“Sudah ketahuan lho.”
Miyauchi-san dengan ringan duduk di sebelahku.
"--- tapi tidak boleh. Aku tidak bisa membiarkan Sumisumi bertemu dengan anak yang menyakitinya."
Nada suaranya turun seperti orang yang berbeda.
“Apa, maksudmu...?”
“Aku tahu semuanya. Yoruyoru secara sepihak mengirim pesan untuk putus padanya, ‘kan. Tapi, meski begitu kenapa kamu yang terluka?”
“Tidak ada hubungannya denganmu, ‘kan!”
Aku secara refleks membuat suara keras.
"Itu wajar untukku khawatir karena temanku ,Yoruyoru, dalam keadaan yang sulit."
“...... teman? Miyauchi-san, temanku?”
“Tentu saja. Aku ada dipihakmu. Yoruyoru tidak ingin Sumisumi mendapat hinaan karena rumor aneh itu bukan?”
Miyauchi-san menebak dengan yakin.
Itu hal yang biasa orang-orang mengatakan kalau aku adalah orang yang melakukan apapun sesukaku.
Tapi jika itu tentang Sena Kisumi--- aku marah jika mereka mengatakan sesuatu yang buruk tentang orang yang kusuka.
Aku menyukainya meski menyakitkan. Aku yang lemah, segera tidak tahan dengan kontradiksi itu.
Kupikir itu bahkan lebih menakutkan daripada menunjukkan perasaanku yang sebenarnya.
Namun, ketika Miyauchi-san memberitahuku, aku merasa lega di suatu tempat. Menusuk tepat sasaran, dalam arti tertentu, merupakan bukti bahwa orang lain telah memahamiku secara akurat.
Ini adalah pertama kalinya bagiku untuk memiliki pengalaman seperti itu, dan hatiku yang tegang tiba-tiba menjadi rileks.
Secara spontan, bahkan air mata muncul di wajahku.
“Miyauchi-san, aku......”
"--- tapi lebih dari itu, aku di pihak Sumisumi."
Suaranya lembut, tapi sangat menakutkan.
"Aku mengerti perasaan Yoruyoru, tapi itu hanya untuk kenyamananmu. Pernahkah kamu bertanya-tanya seberapa besar Sumisumi akan terluka?"
Meskipun wajahnya tersenyum, aku bisa dengan jelas melihat ada kebencian disana.
“Karena ia mengaku padamu, dan ia menyukaimu, jadi kamu pikir tidak apa-apa untuk mempermainkannya sesukamu? Bukankah itu naif?”
Miyauchi-san menyipitkan mata dan mengangkat ujung bibirnya.
“A-apa kamu punya hak untuk mengatakannya sampai sejauh itu?
“Karena aku pernah menyatakan perasaanku pada Sena Kisumi-kun, dan aku ditolak.”
“......, eh?”
“Aku menyatakan perasaanku saat liburan musim semi. Lalu jawaban yang kutunggu dari orang yang kusuka adalah ‘aku tidak bisa berkencan denganmu’ jadi aku ditolak.”
"Bohong. Soalnya kalian berdua sama sekali tidak terlihat seperti itu......"
Aku tidak mengerti. Kisumi dan anak ini terlihat seperti hanya teman.
"Aku meminta padanya untuk tetap berteman."
“Kamu bisa kembali seperti semula?”
Ini mungkin memalukan, tapi aku menemukan harapan setelah mendengar cerita hubungan mereka berdua. Mungkin aku dan Kisumi bisa kembali seperti tahun lalu.
“Kamu pikir itu salah siapa aku ditolak!”
Lengan baju panjang Miyauchi-san menampar pipi kananku.
Untuk pertama kalinya dalam hidupku wajahku dipukul dan otakku membeku sepenuhnya.
“Sudah pasti mustahil. Karena Sumisumi orang yang baik, jadi ia terlihat seperti biasa.”
“Itu, bukankah itu sangat menyakitkan! Bersama orang yang kamu suka tanpa bisa menjalin hubungan dengannya!”
“Itukah yang dikatakan oleh gadis bodoh yang membuang kebahagiaan itu!”
Aku menangkap lengan bajunya yang datang kearah pipi kiriku kali ini.
“Hei, Yoruyoru. Pernahkah kamu mengatakan kalau berpacaran dengan Sumisumi itu menyakitkan bahkan hanya sekali?”
“-----, tidak.”
"Sekarang, membuang Sumisumi untuk kenyamananmu sendiri berarti memperlakukan dirinya sama seperti orang-orang yang mengaku pada Yoruyoru dan kamu tolak. Apakah anak laki-laki yang kamu suka adalah pasangan yang tidak berarti seperti itu?"
Aku menggelengkan kepalaku.
Aku yang penakut, selalu memprioritaskan untuk melindungi diriku sendiri. Namun, bahkan diriku yang seperti itu, sudah dilindungi dan didukung oleh seseorang.
"Jika kamu menyukainya, kamu harus membalas menyukainya. Tidak apa-apa, Sumisumi pasti akan melakukan sesuatu untuk itu."
Aku berdiri.
“Aku minta maaf, Miyauchi-san. Tapi, terima kasih.”
“Sudah kubilang, ‘kan. Aku dipihak Yoruyoru, juga dipihak Sumisumi.”
“Hei, maukah kamu menjadi temanku, yang seperti ini?”
Aku terkejut mendengar kata-kata seperti itu secara alami keluar dari mulutku. Tapi aku ingin berteman dengan Miyauchi Hinaka.
“Kita sudah berteman jadi aku mengatakan sesuatu yang serius. ---Sumisumi sedang menunggu dikelas. Semoga berhasil.”
Teman wanita pertama dalam hidupku, adalah mantan saingan cintaku.
Mungkin saja posisi kami berdua terbalik.
Tapi akulah yang dipilih Kisumi.
“Aku pergi.”
Jika kau menyukainya, jangan lepaskan.
Aku sekali lagi, melompat keluar dari ruang persiapan seni untuk menemuinya.
Aku berlari sekuat tenaga di koridor yang ternggelam oleh senja.
Di kejauhan, aku mendengar permainan dari klub alat musik tiup. Di lapangan, ada suara pukulan dari klub baseball. Tapi, yang paling keras adalah suara hatiku yang bersemangat.
Aku hampir menabrak seseorang di sudut koridor.
Mengganggu! Semua orang menghilanglah! Semuanya yang aku bahkan tidak tahu namanya menghilanglah!
Selama ada Kisumi, duniaku terpenuhi.
Itu saja cukup.
Kenapa aku harus berhati-hati? kalian terlalu tertarik pada orang lain. Tinggalkan aku!
Aku menyukai Sena Kisumi.
Aku bisa menjadi kuat hanya dengan menyukai seseorang yang aku suka.
Dengan begitu, aku berlari melalui gedung sekolah tanpa berhenti dan tiba di ruang kelas A tahun kedua.
“Ki---“
Yang sedang menunggu disana adalah, orang yang sangat kusuka, dan,
“Hei, Kisumi-kun. Mau pacaran denganku?”
Itu adalah sosok Hasekura Asaki yang mengulurkan tangan padanya.
Langkah pertamaku dalam mencoba memasuki kelas, pada akhirnya, aku membuat rem mendadak.